SALAM PAPUA (TIMIKA) - Honai Pengusaha Adat Amungme Kamoro (Hapak) berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, agar tidak membatasi anggaran bantuan kepada pelajar Amungme Kamoro (Amor). Begitu juga anggaran beasiswa dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Hal ini diungkapkan, Wakil Ketua HAPAK, Tenius Kum, STh dalam rilis salampapua.com, Rabu (26/6/2014).

Tenius mengatakan, memang Pemkab memberikan dana bantuan untuk mahasiswa namun seharusnya yang diberikan Pemkab kepada mahasiswa Amor, tidak berupa dana bantuan, melainkan dana beasiswa. Pasalnya kabupaten lainpun melakukan hal yang demikian.

“Kami harap, mereka diberikan dalam bentuk beasiswa. Jadi bisa dibiayai tiap semester, tidak lagi sekedar bantuan, sehingga ke depan ini bisa dievaluasi kembali. Dan jangan diberikan dana di akhir tahun karena mahasiswa sudah masuk dalam libur semester,” ujarnya.

Tetapi katanya, sebaiknya bantuan diberikan pada awal tahun, agar anggaran tersebut bisa digunakan mahasiswa untuk melakukan registrasi semester. Begitu juga dengan YPMAK, ia sangat berharap agar tidak melakukan pembatasan bagi anak Amor, yang notabene sebagai pemilik hak ulayat yang terkena dampak pengoperasian PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Mereka mau minta tolong kemana lagi kalau bukan ke PTFI dan YPMAK. Jadi kami mohon, agar tidak ada batasan peserta penerima beasiswa khusus anak Amor, begitu juga lima suku kekerabatan lainnya. Itulah harapan Hapak,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Mimika Jenny O Usmani pada waktu dan lokasi terpisah menjelaskan, jika tahun ini Disdik mengelolah anggaran Rp 10 miliar untuk pembiayaan beasiswa, yang akan diprioritaskan kepada anak-anak Orang Asli Papua (Amor). Namun data penerima beasiswa akan dievaluasi kembali.

Di samping itu, Wakil Direktur YPMAK, Nur Ifa Karupukaro saat meninjau SMA N 1 Mimika pada Selasa (25/6/2024) mengatakan, apabila ada anak Kamoro yang sekolah atau kuliah di luar dan belum menerima beasiswa YPMAK, silahkan mendaftar melalui Yayasan Kamoro Bangkit.

“Kami akan terus men-support anak-anak kami yang sedang kuliah, karena kami melihat tidak ada yang bisa memprioritaskan mereka selain YPMAK,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi