SALAM PAPUA (TIMIKA) - PT Freeport Indonesia (PTFI)
dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, terus berupaya menekan angka dan
pencegahan stunting. Untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), Pemkab dan PTFI
membentuk Forum Kemitraan Multi-Stakeholder yang melibatkan lintas sektor.
Melalui forum ini, Bappeda Mimika bersama PTFI dan mitra
kembali menggelar dialog bertajuk “Para-para SDGs Timika (PaSTi) No-Komen
(NoKen)” yang ke-5 di dengan tema "Penanggulangan Stunting Melalui
Penguatan Ketahanan Pangan Lokal".
Kabid Sosbud Bappeda Mimika, Regina Wenda dalam membuka
dialog di Swissbelinn Hotel, Jalan Cenderawasih, Rabu (19/6/2024), menyampaikan
terima kasih kepada PTFI yang telah lama konsisten bersama Pemkab Mimika
menjalankan kegiatan SDGs.
Kegiatan PaSTi NoKen Para-Para SDGs Timika "No
Komen" ini telah berjalan dengan menghadirkan semua yang
berkepentingan membangun Mimika bersama Pemerintah. Untuk lingkup Pemkab Mimika
terdapat 16 dinas dan badan yang selama ini terlibat dalam penanggulangan
stunting.
"Hari ini merupakan talk show terkait SDGs NoKen, yaitu
kesepakatan bahwa pembangunan berkelanjutan itu harus No Komen, berarti semua
harus terlibat atau ambil bagian," kata Regina.
Dalam kegiatan ini tentunya banyak kekurangan dan dinamika,
tetapi tim ini tetap semangat membangun Mimika termasuk dalam upaya menekan
angka stunting.
"Talk show SDGs NoKen ini dilakukan berkali-kali dengan
tema yang berbeda -beda, dan saat ini temanya adalah penangangan stunting
melalui penguatan pangan lokal," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Keuangan,
Inosensius Yoga Pribadi yang mewakili Bupati Mimika mengatakan, program
penanggulangan stunting ini telah dijalani sejak kurang lebih tiga tahun lalu.
Talk show yang dilakukan bersama PTFI merupakan sesuatu yang
sangat penting, bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab lintas sektor.
"Dialog ini sangat bagus untuk saling diskusi,
menuangkan ide-ide dan program serta saling koreksi," katanya.
Sementara itu, Manager Community Health Development PTFI,
Daniel Perwira menjelaskan, bahwa kegiatan PaSTi NoKen Para-Para SDGs Timika
"No Komen" saat ini adalah seri kelima berkaitan dengan
Penanggulangan Stunting Melalui Penguatan Ketahanan Pangan Lokal.
"Nanti untuk seri keenamnya kita fokus dengan kegiatan
lingkungan hidup," ungkap Daniel.
Menurutnya, Forum SDGs sangat spesial, baik bagi PTFI maupun
bagi stakeholder pembangunan di Kabupaten Mimika. Karena melalui forum ini,
bisa saling berbagi informasi tentang apa yang akan dilakukan untuk penanganan
stunting. Melalui forum ini, juga bisa mengetahui bagaimana koordinasi yang
penting dilakukan, sehingga seluruh program pembangunan yang dilakukan oleh
seluruh stakeholder tidak tumpang tindih, tapi bisa bersinergi dan memberi
manfaat lebih banyak lagi kepada masyarakat.
Menurut Daniel, masalah stunting bukanlah suatu masalah yang
berdiri sendiri, dan bukan hanya persoalan gizi dan kesehatan bayi dan
balita. Persoalan stunting terjadi karena multi variabel, dalam hal ini bisa
karena persoalan pendidikan, akses kepada pelayanan kesehatan dan
persoalan sosial lainnya.
"Intinya masalah stunting ini multi variabel, dan
sangat penting untuk ditangani secara bersinergi. Persoalan stunting ini multi
dimensi yang bisa menyambung kepada berbagai persoalan di SDGs" kata
Daniel.
Disampaikan, yang paling dekat isunya untuk penanganan
stunting adalah bagaimana mendapatkan akses gizi yang layak bagi pertumbuhan
bayi dan balita. Karena itu, kita sandingkan isu stunting dengan pangan lokal,
dengan harapan bahwa pangan lokal ini bisa menjadi salah satu solusi untuk
pengendalian persoalan stunting di Timika.
"Kalau kita bicara persoalan stunting sangat penting
untuk kita turunkan angkanya, karena menyangkut generasi akan datang untuk
pembangunan di Mimika, Papua dan Indonesia," katanya.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei nasional, temuan
stunting di Timika masih tergolong tinggi. Bahkan, untuk hitungan provinsi,
maka Papua Tengah merupakan salah satu provinsi yang paling tinggi.
"Kita perlu konsen memberi perhatian khusus dengan
melakukan upaya-upaya kerjasama dan kolaborasi lintas institusi, supaya angka
stunting bisa diturunkan," jelasnya.
Untuk PTFI terus melakukan program yang berkaitan dengan
penanganan khusus stunting di beberapa kampung, yang berminat dengan USAID,
dibantu dengan Yayasan Wahana Visi Indonesia. Namun, tetap bersinergi
dengan program yang dijalankan Pemkab Mimika.
"Kita tahu tahun lalu telah dibentuk tim
konvergensi penanganan stunting, dan PTFI adalah bagian dari tim
itu," tutupnya.
Pantauan Salampapua.com yang menjadi narasumber dalam dialog
ini, yaitu Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Mimika, I Nyoman Dwitana, Manager
Community Health Development PTFI, Daniel Perwira, dan Yayasan Wahana Visi
Indonesia, Julia Cristin.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi