SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tercatat sejak Januari hingga Mei 2024, jumlah anak stunting (gangguan pertumbuhan) di wilayah Distrik Mimika Timur sebanyak 243 anak.

Untuk menekan angka stunting, Pemerintah Distrik Mimika Timur mulai mengambil langkah yang diawali dengan pertemuan kolaborasi dan kegiatan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS)  tingkat Distrik Mimika Timur, serta kegiatan rencana aksi serentak konferensi percepatan penurunan stunting dalam giat "Ayo Ke Posyandu" yang dilaksanakan akhir Juni 2024 bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Puskesmas Mapurujaya.

"Hari ini kami mulai lakukan pertemuan bersama DP3AP2KB dan Puskesmas Mapurujaya dalam kolaborasi untuk bisa menekan angka stunting itu," ungkap Kepala Distrik Mimika Timur, Oktovianus Kum, Sabtu (8/6/2024).

Oktovianus mengatakan, jumlah anak stunting itu bedasarkan hasil posyandu yang dilakukan setiap bulan di setiap kampung, yang tercatat sejak Januari hingga Mei 2024.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mapurujaya, Onna Bunga menuturkan 243 anak stunting itu terjaring dari satu kelurahan dan lima kampung dengan jumlah balita yang diukur dan ditimbang sebanyak 1.092 anak dari jumlah sasaran yang ditentukan Dinas Kesehatan (Dinkes), yaitu sebanyak 1.194 anak.

Onna Bunga mengungkapkan bahwa kolaborasi bersama Pemerintah Distrik sangat penting guna menurunkan angka stunting  itu, karena selama ini belum ada koordinasi yang baik antara Puskesmas dengan pemerintah kampung. Dimana yang memiliki masyarakat ialah pemerintah kampung sehingga diharapkan dengan adanya Kepala Distrik yang baru bisa berkolaborasi agar jumlah stunting di Mimika Timur bisa berkurang.

Kerjasama juga terjalin dengan DP3AP2KB, mengingat akan berkolaborasi dengan pemerintah kampung, baik kepala kampung, kader-kader ataupun ibu PKK. Hal ini berdasarkan SK tahun 2022 terkait TPPS sehingga harus dimulai dari Pemerintah Distrik, Puskesmas, dilanjutkan ke kampung -kampung.

"Diharapkan dengan dimulainya pertemuan bersama hari ini, nantinya kita bisa tahu alurnya atau fungsi masing-masing dan berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting," ujar Onna.

Sedangkan Kepala DP3AP2KB melalui Lini Lapangan, Jhoe Yeuyanan menjelaskan, DP3AP2KB memiliki tim sekretariat percepatan penurunan stunting. Upaya kolaborasi yang dilakukan Distrik Mimika Timur adalah langkah yang baik. Dimana akan dilakukan dalam waktu dekat ialah aksi serentak "Ayo Ke Posyandu".

Dengan adanya Posyandu ini, berarti akan ada semua pelayanan yang dilakukan mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, KB, Bayi, Baduta serta  yang lainnya yang bisa menekan angka stunting.

Untuk diketahui, berdasarkan data tahun 2023 penurunan stunting hanya mencapai 0,1%, sedangkan target secara nasional untuk penurunan stunting harus mencapai 14%.

"Jadi diharapkan semuanya datang ke Posyandu karena ini kegiatan serentak secara nasional yang dilakukan dalam upaya penurunan stunting," katanya.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy