SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tokoh masyarakat (Tomas) Mimika, Elias Mirip meminta, agar sebagian dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Kabupaten Mimika 2024, dialokasikan untuk pembinaan Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) dan Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko).

Kepada Salampapua.com, Elias mengatakan, banyak OAP di Mimika  mengetahui dana Otsus 2024  telah diterima, dengan nilai yang sangat fantastis, yaitu Rp 263.631.515.600. Namun, yang mengejutkan berdasarkan pernyataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Darah (Bappeda), Yohana Paliling, dana tersebut dibagi-bagi ke banyak organisasi perangkat daerah (OPD), padahal penggunaan dana Otsus tahun sebelumnya di masing-masing OPD tanpa bekas dan belum menyentuh secara keseluruhan OAP di Mimika.

"Saya sebagai OAP sangat kaget dengan angka dana Otsus tahun ini yang sangat fantastis. Banyak OAP kage,  karena Kepala Bappeda sebutkan secara terinci pembagian ke masing-masing OPD. Pertanyaannya untuk apa dana itu? Karena tahun sebelumnya dana Otsus itu tanpa bekas bagi OAP," katanya, Senin (29/2024).

Disampaikan, harusnya yang wajib dilakukan pemerintah dengan dana itu adalah membangun sumber daya manusia (SDM) dengan prioritas mulai dari mendukung pendidikan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, membangun perumahan layak huni bagi OAP, pengembangan ekonomi mandiri bagi OAP sesuai potensi yang dimiliki, pembenahan layanan kesehatan khususnya di RSUD Mimika, termasuk membantu biaya BPJS dan obat, pembinaan Lemasa dan Lemasko, pembinaan keagamaan, dan pembangunan gereja-gereja.

"Di Mimika ini ada Lemasa dan Lemasko yang juga bisa dialokasikan dana Otsus, untuk pembinaan supaya bisa dirasakan OAP. Untuk bidang Agama itu ada bagian Kesra supaya bisa disalurkan langsung benar-benar untuk OAP," ujar mantan Anggota DPRD Mimika ini.

Hal ini perlu dilakukan, mengingat sejak lama, OAP selalu membuat aksi akibat tidak bisa ikut menangani dana Otsus. Demikian juga halnya masih banyak anak-anak sekolah dan mahasiswa yang tidak tersentuh dan dilayani dengan baik oleh dana Otsus, sehingga diusir dari kontrakan, bahkan putus sekolah. Selain itu, hingga saat ini masih banyak OAP di Timika yang masih hidup di dalam rumah yang sangat tidak layak huni.

"Jadi kami sebagai OAP berharap, Tim Badan Anggaran (Banggar) bisa membuat perencanaan sebaik-baiknya agar Otsus 2024 tidak menghilang tanpa adanya bekas," tutupnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi