SALAM PAPUA (TIMIKA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten
Mimika, Alex Tsenawatme meminta kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui
YPMAK, untuk mendatangkan Dokter Internasional di Rumah Sakit Mitra Masyarakat
(RSMM).
“Saya minta kepada PTFI melalui YPMAK dan Yayasan Caritas
Timika Papua (YCTP) segera datangkan dokter dari Luar Negeri,” ujarnya saat
menghubungi Salampapua.com, Kamis (11/7/2024).
Permintaannya ini bukan tanpa sebab, namun dikarenakan
adanya laporan dari masyarakat bahwa adanya angka kematian di RSMM yang terus
meningkat. Menurutnya, pasien yang meninggal sebenarnya dapat diobati dan
diselamatkan oleh dokter, namun kata Alex kurangnya pemahaman dokter RSMM
sehingga tidak dapat mengobati masayarakat.
“Kalau mendatangkan dokter internasional, saya rasa bisa
menghadapi permasalahan ini. Jadi nanti kita coba bandingkan dengan
mendatangkan dokter dari luar negeri, pasti ada perbandingan angka kematian
beberapa tahun kedepannya,” ungkap Alex
Menjawab hal tersebut, Wakil Direktur YPMAK Bidang Program
& Monev, Nur Ihfa Karupukaro menegaskan, pelayanan di RSMM relatif normal, di
mana setiap masyarakat yang datang akan mendapatkan pelayanan yang baik.
Adapun isu-isu yang beredar terkait angka kematian di RSMM
akhir-akhir ini, pihaknya telah melakukan pertemuan bersama Direktur RSMM dan
tim pelayanan. Bahwa ada empat kasus kematian dimana pada 6 Juli, empat pasien
datang di RSMM, dua diantaranya telah meninggal dalam perjalanan, dan dua
lainnya datang dengan case yang kritis sehingga belum sempat dirawat 24 jam,
pasien dinyatakan meninggal.
“Kita lihat kasusnya. Masyarakat datang k RS dalam keadaan
sudah kritis, maka dengan hal ini perlu kami tekankan kepada masyarakat,
apabila merasa sakit segera datang ke RS. Jangan karena hanya demam biasa tidak
mengecek kesehatan tubuh atau menunggu hingga kritis,” ujarnya.
Menurutnya, mendatangkan dokter internasional bukan solusi
dari isu yang beredar, sebab dokter yang ada di RSMM merupakan dokter-dokter
yang kompeten dan memiliki keahlian dalam bidangnya. Namun yang perlu dilakukan,
yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya mengetahui
kondisi tubuh.
“Semua dokter yang direkrut merupakan dokter yang kompeten.
Dokter Indonesia sudah sangat kompeten sehingga perekrutan dokter luar negeri
tidak kami lakukan. Saya rasa perlu sosialisasi kemasyarakat bahwa setiap orang
perlu menyadari keadaan dan kondisi tubuhnya, apabila kurang sehat maka segera
lakukan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.
Selanjutnya Direktur RSMM dr. Jhoni Ribo Tandisau saat dihubungi membenarkan, adanya pasien yang meninggal 4 orang, namun dengan case yang sudah kritis, dimana 2 orang telah meninggal saat perjalanan, sebelum tiba di IGD RSMM.
“Kami sudah membicarakan permasalahan ini bersama YPMAK, dan
4 pasien tersebut 2 diantaranya meninggal sebelum masuk IGD, dan 2 lainnya
dinyatakan meninggal dunia, itupun karena saat masuk ke RSMM, kondisi pasien
sangat kritis,” jelasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi

