SALAM PAPUA (TAJUK) - Peredaran narkoba di Mimika belakangan ini semakin massif. Berbagai jenis narkoba yang beredar mulai dari ganja, sabu, pil dan berbagai bentuk narkoba lainnya agaknya susah dibendung. Padahal, harga yang harus dibayar untuk memperoleh narkoba tidaklah murah. Bagi orang yang telah mengonsumsinya pasti sudah tahu berapa Rupiah yang harus dikeluarkan.

Bahkan berdasarkan data dari aparat keamanan baru-baru ini, sasaran para pengedar narkoba bukan lagi hanya orang dewasa, namun sudah merambah dunia anak-anak muda hingga pelajar. Berbagai iming-iming dan tawaran diberikan para pengedar, mulai dari yang gratis, sesudah seseorang ketagihan barulah harga mahal mulai diharuskan.

Dari beberapa kasus yang sudah diberitakan Salampapua.com, barang-barang haram ini dipasok dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Pulau Jawa, Sulawesi hingga antarkota di Papua seperti ganja dari Jayapura. Bahkan beberapa pelaku ditangkap saat hendak mengambil paket lewat jasa pengiriman barang. Jalur laut juga sudah digunakan para pemasok narkoba, kemungkinan dalam jumlah besar.

Masih dari hasil wawancara dari aparat keamanan maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Mimika, para pelaku juga menggunakan oknum yang berprofesi sebagai ojek, bahkan pedagang untuk menjajakan barang dagangannya. Makanya dalam beberapa penangkapan, profesi mereka seperti yang disebutkan di atas.

Penyalahgunaan narkoba sangat jelas berbahaya bagi semua orang, tetapi hingga kini narkoba masih banyak disalahgunakan oleh berbagai generasi. Nah, pernahkah kamu bertanya, “Mengapa peredaran narkoba semakin meluas?”. Anehnya, meski hukuman yang dijatuhkan kepada para pengedara narkoba cukup berat, namun masih saja banyak yang tidak jera memperdatangkan barang haram tersebut.

Narkoba adalah salah satu jenis obat-obatan yang amat berbahaya jika digunakan dengan cara yang salah alias menyimpang. Selain membuat penggunanya kecanduan, narkoba juga bisa menyebabkan perubahan perilaku, bahkan kematian, yang tentunya merusak generasi bangsa.

Sayangnya, tak dapat dipungkiri, bahwa semakin hari peredaran narkoba semakin meluas dan merajalela. Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor, seperti: Semakin pandainya produsen narkoba di dalam menyelundupkan narkoba ke berbagai negara, banyaknya aparatur negara dan bahkan kebijakan hukum yang bisa ‘dibeli’ dengan sejumlah uang

Kemudahan untuk mendapatkan narkoba, banyaknya permintaan pasar di berbagai belahan, faktor ekonomi yang rendah atau juga karena kehilangan atau memang tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang mencukupi

Hal-hal di atas mampu memaksa masyarakat untuk mencari nafkah dengan mengedarkan narkoba demi memenuhi kebutuhan hidup. Nah, itulah yang mendukung peredaran narkoba untuk semakin meluas dari hari ke hari. Pengedar narkoba semakin kaya, tetapi kesehatan fisik dan mental penggunanya terus digerogoti tanpa henti, hingga tak jarang menimbulkan kasus overdosis.

Untuk itu, jangan pernah coba-coba untuk mengunakan narkoba sedikit pun. Percayalah, hal itu akan merugikan kita sendiri. Sifat narkoba yang adiktif membuat para pengguna yang baru mencobanya, tidak bisa menolak keinginan untuk kembali mengonsumsinya, bahkan dengan dosis yang terus meningkat dari hari.

Parahnya lagi, kecanduan akan narkoba ini akan sangat sulit untuk disembuhkan. Agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba,kamu bisa meminta bimbingan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya, seperti bibi, paman, atau kakak.

Terus bagaimana cara mencegah penyalahgunaan Narkoba. Melansir buku Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Abdul Majid, (2020:23), meskipun narkoba masih terus beredar, tetapi penyalahgunaan narkoba secara individu bisa dicegah dari lingkungan keluarga dengan peran orang tua di dalam hal berikut: memberikan kasih sayang bimbingan serta pendidikan agama dan moral, memberikan kebebasan dengan pengawasan yang aktif dan bijaksana, selalu ada saat dibutuhkan.

Juga mesti memahami kebutuhan dan keinginan anak, menyemangati anak untuk mencapai prestasi yang diinginkannya. Narkoba adalah senjata para penjahat untuk menyesatkan dan menghancurkan generasi Indonesia. Sebelum semakin parah, lebih baik sejak dini semua keluarga membentengi anak-anaknya, agar terhindari dari bahaya Narkoba ini. Sebab jika sudah sempat ketagihan, untuk menyembuhkannya bukan perkara mudah.

Dibutuhkan waktu yang lama agar si pemakai Narkoba bisa kembali normal atau mungkin akan sangat sulit. Mereka harus direhabilitasi dengan biaya yang tidak sedikit. Dari pengalaman melihat yang terjadi di masyarakat, bahkan para pasien rehabilitasi tidak sedikit mengakhiri hidupnya akibat penderitaan yang dialami untuk sembuh.

Jadi, mari semua masyarakat Mimika menjaga dan membentengi keluarga kita dengan kasih sayang yang cukup serta pendidikan agama yang baik. Apalagi pada Hari Anak Nasional 2024 ini, mari selamatkan generasi bangsa ini dari ancaman Narkoba dan obat-obatan serta kebiasaan buruk lainnya. Perubahan bukan perubahan tanpa adanya perubahan. Amole, Nimaowitimi, Saipa. (redaksi)