SALAM PAPUA (TIMIKA) - Yayasan Pemberdayaan
Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport
Indonesia (PTFI) melalui Divisi Pendikan menerima aspirasi dari Aliansi Pemuda
Kamoro saat melakukan aksi demonstrasi di kantor YPMAK pada bulan Juni lalu.
Berikut 7 poin aspirasi aliansi pemuda Amungsa: Pemuda
Amungsa Meminta PTFI melalui pembina dan pengawas YPMAK stop membatasi kuota
pendidikan peserta beasiswa YPMAK. Kedua, Meminta PTFI melalui pembina dan
pengawas YPMAK untuk Menambah kuota beasiswa dari 3.000 dinaikkan menjadi
6.000.
Ketiga, Meminta PTFI stop intervensi semua program YPMAK
yang berhubungan dengan pendidikan untuk kuliah di luar maupun dalam negeri
sesuai dengan jurusan yang diminati bersangkutan., keempat, mulai tahun 2024
dan seterusnya YPMAK harus bermitra dengan Universitas Negeri milik Pemerintah
bukan dengan Universitas Swasta. Dan Tahun 2024 dan seterusnya YPMAK harus
merekrut peserta calon mahasiswa secara terbuka dan transparasi.
Dan Sebelum menjawab tuntutan di atas, YPMAK tidak boleh
mengirim peserta lanjutan, seperti calon mahasiswa dari Yayasan Pendidikan
Lokon dan Yayasan Binterbusih. Dan jika tuntutan tidak dijawab dalam waktu satu
kali 24 jam, maka kami akan memobilisasi massa yang lebih banyak sekaligus
melibatkan orang tua masing-masing.
Menangapi hal tersebut, Kadiv Program Pendidikan YPMAK, Feri
Magai Uamang pada, Senin (1/7/2024) bertempat di Hotel Horison Ultima telah
menemui koordinator aksi Aliansi Pemuda Amungsa.
"Jadi, 7 aspirasi ini telah diterima YPMAK dan telah
dibahas oleh pembina dan pengurus YPMAK, di mana dua poin diakomodir yakni,
meminta seleksei calon beasiswa secara tranparan dan bermitra dengan
universitas negeri di Indonesia" ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini YPMAK telah bermitra dengan
beberapa universitas negeri di Indonesia seperti Unsrat Manado, Universitas
Negeri Malang dan sekolah kedinasan di Jakarta.
"Kami ke depan berkomitmen akan menjalin kerja sama
dengan sekolah kedinasan yang lain di Indonesia salah satunya terdekat di
Makassar yaitu Universitas Hasanuddin," jelasnya.
Ia menyatakan, pihaknya terus melakukan kominikasi dengan
Pemda Mimika untuk sekolah kedinasan IPDN yang saat ini telah dibahas.
"Ini merupakan komitmen agar anak-anak mendapat
pendidikan layak sehingga kembali bisa langsung bekerja," katanya.
Kemudian terkait perekrutan calon mahasiswa secara
transparan kata Feri bahwa, memang pada perubahan lembaga menjadi yayasan
pihaknya tidak melaksanakan seleksi terbuka karena kuota terbatas.
"Tahun 2024 akhirnya terjawab dengan adanya aksi
beberapa waktu lalu oleh Aliansi Pemuda Amungsa. Seleksi telah dilakukan secara
terbuka dan menerima berkas dari calon peserta beasiswa hampir lima ratuasan
yang mendaftar," ungkapnya.
Lanjut Feri, tim seleksi peserta beasiswa dari beberapa
perguruan tinggi telah datang dan melakukan seleksi terhadap anak-anak di susul
dengan beberapa univesitas yang lain.
"Kita juga sudah undang universitas di Papua seperti
Unipa Manokwari dan USTJ yang telah tiba di Mimika untuk melakuian seleksi
calon mhasiswa," ungkapnya.
Feri mengucapkan terimakasih kepada pengurus dan pembina
YPMAK karena setelah aspirasi itu akhirnya diterima oleh mereka.
"Tuntutan penambahan kuota terjawab tetapi jumlahnya
tidak disebutkan karena saat ini masih tahapan seleksi juga disesuaikan dengan
anggaran. Jadi setelah hasil keluar calon peserta beasiswa, YPMAK bakal
mengikuti medical cek up sebelum diberangkatkan ke kota studi," ucapnya.
Ia menegaskan, peserta beasiswa tetap mengikuti prosedur
YPMAK ketika lolos. Mereka akan menandatangani surat kesepakatan dengan durasi
studi lima tahun.
"Kalau lebih dari lima tahun maka mahasiswa penerima
beasiswa YPMAK diberhentikan atau dengan kata lain tidak berhak lagi mendapat
beasiswa. Ia bisa lanjut kuliah tetapi menggunakan angggaran sendiri,"
tegasnya.
Ia menyebut, pembina dan pengrus telah menyetujui kuota dari
3.000 peserta beasiswa ditambah asalkan mereka bisa ikut tes.
"Tes ini untuk melihat kualitas calon mahasiswa, agar
ketika kuliah mereka bisa bersaing dengan mahasiswa lain di luar sana. Jadi
tidak lagi asal kirim mahasiswa," katanya.
Ia memita peserta beasiswa yang saat ini telah menempuh
pendidikan agar memperhatikan pedoman beasiswa lima tahun maksimal harus
selesai sehingga dapat memberikan peluang bagi anak-anak yang lain.
"Kami sesuai pedoman lima tahun selesai sehingga bisa
mengakomodir calon peserta beasiswa yang juga ingin menempuh studi. Kalau lama
otomatis berpengaruh pada penerimaan peserta tahun-tahun berikut,"
tandasnya.
Penjelasan Kadiv Program Pendidikan YPMAK, Feri Magai Uamang
akhirnya diterima oleh pengurus dan Koordinator Aksi Aliansi Pemuda Amungsa,
Siprianus Deikme, Ulin Sefrianus Tipagau, dan Hellois M. Kemong.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi