SALAM PAPUA (TIMIKA)- Tiga jenis mata lomba akan dipertandingkan pada Porseni Tingkat SMP se-Kabupaten Mimika dalam minggu ini serta minggu berikutnya. Hal itu terungkap pada technical meeting di Lantai 3 Dinas Pendidikan Mimika di Jalan Poros Sp 2-SP 5, Kamis (8/8/2024).

Ketiga cabang dimaksud adalah pencak silat putra-putri, tarian kreasi dan vocal solo putra-putri. Pertemuan dihadiri pihak panitia, Mario dan juri pencak silat, Saiful Basri serta untuk tarian kreasi dan juri lomba vocal solo, Hugo Iwanggin dan para guru dan berbagai sekolah di Mimika.

Pada sesi pertama dilangsungkan technical meeting untuk pencak silat, dimana pesertanya akan memperagakan jurus tunggal putra dan dan putri dan akan digelar, Sabtu 10 Agustus 2024 di Lantai 3, Dinas Pendidikan Mimika.

Sebanyak 10 peserta putra dan 8 putri berasal dari SMPN 4, SMPN 11, SMP Yapis, SMP Permata Papua, SMPN 2, SMPN 7, SMPN 8. putri SMPN2, NU, Yapis, SMPN 3, SMPN 2, SMP Permata Papua, SMPN 8, SMP Yapis 2. KLassifikasi kelas sesuai aturan pertandingan mengggunakan aturan tahun 2022 atau 2024.

“Dari dua kategori, masing-masing akan diambil 4 peserta dengan nilai tertinggi ke semifinal. Lalu dari semifinal akan diambil 2 ke final, sedangkan yang tidak lolos final akan memperebutkan juara 3 dan 4,” ujar Saiful.

Sedangkan pada lomba tarian kreasi, Hugo menjelaskan ada beberapa kriteria tarian bebas, yakni mencerminkan budaya Papua, dengan jumlah penari 5-9 orang dengan durasi minimal 5 menit. Pentas 10x10 meter juga disediakan dan akan digelar pada Sabtu ini di Gedung Serbaguna Ar Rahman di Jalan Kartini Timika.

“Peserta tim bisa semua laki-laki, perempuan atau campuran. Musik menggunakan nuasan Papua dan ada unsur moderen, serta bisa rekaman atau akustik. Kostum juga disesuaikan dengan gerakan tarian, dan pihak sekolah wajib membuat sinopsis dan deskripsi tarian singkat tarian sebelum tampil,” jelas Hugo.

Hal lain ada;ah power menari mesti sama dari awal sampai akhir. Dan untuk menghindari cidera para penari, dianjurkan agar melakukan pemanasan sebelum tampil. Dinilai juga keindahan gerak, kreativitas dan ukiran pada tubuh yang diseragamkan.

“Ikat kepala pria, bulu Burung Cenderawasih atau urep bisa dipakai lelaki, sedangkan perempuan lebih pendek tapi tidak boleh pakai Burung Cenderawasih sebab itu lambang kesukuan pada pria seperti kepala suku. Juga musik akustik dan audio serta ekspresi dan kekompakan antar peserta,” ungkapnya.

Sekolah yang ikut adalah SMP 1 Atap Paomako, St Bernardus, Advent, SMPN 1, Cordoba, Yapis Cabang Timika, SMPN Atuka, SMPN 2 Timika, Santa Maria, SMPN 3 Timika, SMP Koperapoka, SMP Ebenhaezer, SMPN 8 Timika, SMPN 5 Timika semuanya 14 SMP.

Sedangkan lomba solo putra, peserta akan menyanyikan lagu wajib “Belum Siap Kehilangan” dari Stevan Pasaribu serta lagu pilihan. Sedangkan solo putri dengan lagu wajib “Sial” dari Mahalini dengan lagu pilihan.

Pada lomba ini, nada dasar peserta akan diatur oleh masing-masing sekolah, demikian juga iringan musik disiapkan oleh sekolah apakah diiringi langsung atau karaoke.

Adapun kriteria penilaian adalah materi vocal atau suara, teknik vocal, picth control, pernafasan, phrasering, ketepatan tempo serta interpretasi lagu serta impression atau penampilan.

“Interpretasi, keselarasan bunyi dengan lagu, kerapian penampilan sangat penting. Lupa lirik tidak ada toleransi. Ayo siapkan anak-anak supaya siap tampil maksimal,” terang Hugo.

Lomba vocal solo sendiri akan digelar pada Senin 12 Agustus 2024 dan tempat akan diinformasikan selanjutknya kepada sekolah-sekolah peserta dengan jumlah 18 putra dan 18 putri.

Penulis/Editor: Sianturi