SALAM
PAPUA (TIMIKA) – Alif Eka Rizky, kapten tim sepak bola
putra Sumatra Utara (Sumut) di PON XXI Sumut-Aceh, menderita luka di hidungnya
lantaran mengalami pengeroyokan dan pemukulan dari pemain tim sepak bola putra
Papua Barat, yang terjadi di Hotel Medan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Peunayong,
Kuta Alam, Banda Aceh, pada Rabu malam (11/9/2024) lalu.
Peristiwa yang terjadi pasca pertandingan
antara Sumut Vs Sulawesi Tengah (Sulteng) pada PON XXI Sumut-Aceh dan seharusnya
aksi yang tak pantas terjadi di kalangan atlet yang selalu menjunjung tinggi
suportivitas tersebut, terpantau CCTV hotel dan rekamannya beredar luas bahkan
viral di jagad maya.
Tampak pada rekaman CCTV tersebut, walaupun
sejumlah aparat keamanan berada persis di dekat korban dan mencoba mengamankan
situasi, namun beberapa orang tetap saja melayangkan pukulan kepada Arif Eka
Rizky yang mengenakan kaos berwarna merah tersebut.
Latar belakang terjadinya peristiwa yang tak
patut dicontoh ini disebut-sebut lantaran hasil imbang Sumut Vs Sulteng dan
membuat tim Papua Barat gagal melangkah ke babak selanjutnya.
Head Coach Tim Sepak Bola Putra Sumut, Ridwan
Saragih mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui dengan jelas alasan
pemukulan dari pemain Papua Barat, namun menurut dia, atas informasi yang
diperolehnya dari para pemain Sumut, pemukulan itu terjadi lantaran hasil
pertandingan antara Sumut Vs Sulses yang berakhir imbang 0-0 dan membuat tim Papua
Barat tidak lolos ke babak selanjutnya.
“Kita juga gak tahu, sehabis pertandingan
menghadapi Sulsel, kita kembali ke hotel dan naik ke atas, tiba-tiba di lantai
3 (tempat di mana pemain Papua Barat berada) itu sudah ribut teriak-teriak. Saya
juga tidak tahu alasan mengapa pemain kami dipukul. Saat saya tanyakan kepada
pemain kami, katanya lantaran hasil pertandingan kita (Sumut) dengan Sulsel
seri. Nanti bisa dilihat saja di tayangan CCTV yang sudah viral itu,” ungkap
coach Ridwan kepada salampapua.com melalui sambungan telepon.
Coach Ridwan pun mengatakan bahwa insiden yang
menimpa Kapten timnya yang notabene adalah juga anggota kepolisian tersebut
sudah dilaporkan ke Polisi, dan juga ke Asprov PSSI Sumut serta PSSI Pusat.
“Peristiwa ini sudah kami laporkan terkait
penganiayaan dan pengeroyokan ke Polresta Banda Aceh, termasuk ke Asprov Sumut
dan PSSI Pusat. Kapten tim kami sudah dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan
visum. Saya sebagai pelatih sudah menenangkan para pemain kami untuk tidak
terpancing dan agar permasalahan ini tidak melebar,” ujarnya.
Di samping itu, dia juga membantah terkait
tuduhan bahwa dirinya melakukan permainan “sepak bola gajah” (bermain curang).
“Terkait ada tuduhan bahwa kami memainkan
sepak bola gajah, itu tidak benar. Silakan tunjukkan buktinya. Jangan membuat
statement yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya juga sudah laporkan ke
PSSI terkait tuduhan tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, saat salampapua.com menghubungi
pelatih Papua Barat untuk menanyakan terkait insiden pemukulan terhadap Kapten
Tim Sumut tersebut, hingga berita ini diturunkan, salampapua.com belum mendapat
respon. (Red)