SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Mimika melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika,
menggelar pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di Bidang Politik
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kegiatan ini dirangkum dengan tatap muka Pemkab Mimika
bersama Forkopimda, KPU Mimika, Bawaslu Mimika, FKUB, FKDM, FPK dan TDD, yang
dilaksanakan di Horison Ultima, Selasa (1/9/2024).
Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto dalam sambutannya
mengatakan, pelaksanaan Pemilu lalu yang aman dan damai adalah indikator
suksesnya Pilkada. Namun semua itu tidak luput dari kerjsama Forkopimda dan
seluruh masyarakat.
“Maka pada Pilkada ini saya berharap keseluruhan tahapan
bisa berjalan dengan lancar aman dan damai sebagaimana suasana peserta
demokrasi sesungguhnya,”ujar Valentinus.
Perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang biasa tetapi
jangan sampai terjadinya gesekan antar pendukung, untuk itu diharapkan peran
aktif FKUB dan semua unsur dalam menciptakan suasana yang sejuk aman dan damai.
Maka, sebagai forum yang dibentuk dan dibina oleh pemerintah,
maka diharapakan dapat melahirkan kolaborasi untuk terciptanya kebersamaan yang
baik.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada Forkopimda serta semua
unsur telebih penyelengara, dalam mewujudkan Pilkada yang sukses, ini tentu
menjadi tantangan bagi kita semua.
Selanjutnya, Dadim 1710/Mimika, Letkol Inf Mochamad Slamet
Wijaya dalam sambutannya mengatakan, Kamtibmas adalah kunci dari Pemilukada,
sehingga semua stakeholder harus menjaga Kamtibmas, mulai dari masyarakat,
aparat pemerintah, dan semua unsur, harus bisa menyatukan visi misi yakni menyukseskan
Pilkada.
“Karena itu akan menjadi tolak ukur Pemilukada ini, saya
yakinkan bahwa semua prajurit kami bersikap netral, untuk itu saya harap semua
bisa bekerja bersama dengan kami dalam menjaga kenetralan itu, sebagaimana
semboyan Mimika Eme Neme Yauware,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Kapolres Mimika, AKP Devrizal dalam sambutannya mengatakan,
Pilkada adalah momen krusial yang membutuhkan dukungan semua pihak, maka
pentingnya menciptakan keamanan sesama pendukung Pasangan Calon.
Menurutnya, sosialisasi dalam meningkatkan saluran
komunikasi dengan baik, maka Polres Mimika akan menyediakan tim respon, yang
siap untuk menerima segala macam laporan yang mengganggu jalannya Pilkada.
“Masing-masing Paslon dan Parpol diimbau agar bersama-sama
menjaga keamanan. Tanggal 23 Oktober sudah ditetapkan kampanye terbuka, maka
diharapakan tetap menjaga Pemilukada ini bisa berjalan dengan baik, mari jaga
Mimika agar tetap kondusif,”terangnya.
Sementara itu, perwakilan Kejaksaan Negeri Mimika, Kasie
Pidum, Maria Masella mengatakan, Kejaksaan berperan dalam menangani tindak
pidana Pemilu, dimana Sentra Gakkumdu berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri,
untuk menangani segala macam tindak pidana Pemilu, seperti money politics.
“Politik uang adalah pelanggaran, pemberi dan penerima uang
akan diberikan sanksi, sama halnya bagi ASN yang mendukung salah satu Paslon
itupun akan diberikan sanksi tegas,” jelasnya.
Kejaksaan memastikan segala pelanggaran hukum akan ditindak
tegas tanpa pandang bulu, sehingga Pilkada bisa dilaksanakan secara jujur, adil dan bersih.
Ketua Divisi SDM KPU Mimika, Delince Somou menjelaskan, soal
tahapan Pilkada, bahwa 21 Oktober sampai dengan 6 November merupakan tahapan
debat calon.
“KPU sudah tetapkan tiga tempat untuk dijadikan lokasi
kampanye dan tempat tersebut sudah disetujui ketiga Paslon. Saat ini tahapan
telah berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan KPU RI,” ujarnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Frans Wetipo dalam
sambutannya mengatakan, Bawaslu butuh dukungan semua pihak, sehingga pada Pilkada
ini bisa berjalan damai, agar bisa melahirkan pimpinan yang sesuai hati rakyat.
“Selama ini kami selalu mendampingi KPU dan mengawasi
tahapan KPU. Namun kami tidak dapat berjalan sendiri namun kita harus berjalan
bersamaan,” harapnya.
Kepala Badan Kesbangpol Mimika, Yan Selamat Purba
mengatakan, arahan yang sudah disampaikan oleh Pj Bupati dan para unsur TNI
Polri dapat dipahami dengan baik, agar tidak ada permasalahan dan permusuhan di
tengah masyarakat hanya karena berbeda pilihan.
“Mari semua Ormas ikut menjaga Mimika, dan saya imbau agar
semua rumah ibadah jangan dipakai untuk kepentingan politik. Karena akan
merusak kedamaian di dalam tempat ibadah. Saya yakin kita semua bisa menjaga
ini,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi