SALAM PAPUA (TIMIKA)- Dalam labirin cinta, terkadang
kita tersandung pada jalan yang rusak dan impian yang hancur. Ketika fodasi
sebuah hubungan goyah, wajahr jika kita bertanya-tanya, "Bagaimana cara
memperbaiki hubungan yang rusak?"
Ini adalah pertanyaan yang bisa membebani hati, namun
menjanjikan pembaruan, pertumbuhan dan kemungkinan cinta yang lebih kuat dari
sebelumnya.
Dari tahap di mana hati kita menari mengikuti irama pasangan
kita, di mana kehadiran mereka adalah tempat berlindung kita, hingga putaran
takdir di mana bayangan mereka menjadi hantu yang menghantui--ini adalah sebuah
transformasi yang terasa tidak nyata.
Dan, jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara memperbaiki
hubungan rusak, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali
hubungan yang retak, seperti melansir dari Pinkvilla, Kamis (18/1/2024).
1. Terputus secara emosional
Keintiman emosional adalah landasan hubungan yang
berkembang, membina ikatan yang mendalam di antara pasangan. Ketika hubungan
emosional ini berkurang atau hilang, hal ini serupa dengan bara api yang
tadinya hangat memudar.
Sebuah hubungan tanpa keintiman emosional bisa terasa
dingin, jauh dan tidak memuaskan. Percakapan menjadi dangkal, dan pasangan
mungkin kesulitan memahami pikiran dan perasaan satu sama lain.
Penting untuk segera mengatasi keputusan ini dengan membuka
diri, berbagi emosi dan secara aktif memupuk kedekatan emosional untuk mencegah
perpecahan lebih lanjut dan menghidupkan kembali kehangatan hubungan.
Berbagi tujuan dan aspirasi yang sama bisa mendekatkan
hubungan, yang menandakan masa depan bersama. Namun, ketika tujuan hubungan
berbeda secara signifikan, itu seperti mencoba mengikuti jalur yang berbeda
dalam perjalanan panjang.
Hal ini bisa menyebabkan stagnasi dan frustasi ketika
pasangan berjuang untuk menyelaraskan aspirasi mereka. Penting untuk terlibat
dalam komunikasi yang terbuka dan jujur tentang tujuanmu, mencari kompromi atau
titik temu untuk menyelaraskan aspirasimu.
Jika perbedaan-perbedaan ini tidak diatasi, hubungan mungkin
akan retak karena kedua pasangan menempuh jalur masing-masing. Menilai kembali
nilai-nilai dan ambisi bersama sangat penting untuk mempertahankan hubungan
yang kuat.
3. Hilangnya identitas
Kehilangan rasa percaya diri dalam suatu hubungan bisa
menguras emosi. Ketika pasangan mulai mengabaikan emosi, keinginan dan
individualitasnya sendiri, hal ini bisa menimbulkan perasaan frustasi dan
marah.
Sebuah hubungan seharusnya memberdayakan dan mendukung
pertumbuhan pribadi, bukan menghambatnya. Membangun kembali rasa percaya diri
dalam hubungan sangat penting bagi kedua pasangan. Hal ini bisa mencakup
penetapan batasan, pemenuhan kepentingan individu, dan mencari bimbingan
profesional.
Salah satu cara untuk mengatasi cinta yang bertepuk sebelah
tangan adalah dengan mengkomunikasikan apa yang kamu rasakan kepada pasanganmu
(Foto: Unsplash.com/Yolanda Suen)
Rasa hormat merupakan fondasi hubungan yang berkembang dan
sehat. Ketika salah satu pasangan tidak lagi mengakui atau menghargai
kepercayaan, minat, atau batasan pasangannya, hal ini menciptakan lingkungan
yang beracun.
Kritik, mempertanyakan, atau merendahkan nilai- nilai orang
lain bisa mengikis rasa hormat. Tanpa rasa hormat, cinta saja tidak bisa
menopang suatu hubungan. Untuk mempelajari cara memperbaiki hubungan yang
rusak, membangun kembali kepedulian melibatkan komunikasi terbuka, menetapkan
batasan yang jelas dan melatih empati.
5. Kurangnya empati
Empati adalah komponen penting dalam memahami dan menjalin
hubungan dengan pasanganmu. Ketika empati tidak ada, pasangan gagal melihat
perspektif dan emosi satu sama lain, sehingga menyebabkan kesalahpahaman dan
pelepasan emosi.
Menumbuhkan empati melibatkan mendengarkan pasanganmu secara
aktif, memahami perasaannya dan mengungkapkan dukungan dan perhatian.
Kepercayaan ibarat fondasi sebuah rumah, tanpanya, struktur
menjadi tidak stabil. Ketika rasa percaya diri dalam suatu hubungan hancur
karena ketidakjujuran, pengkhianatan, atau luka di masa lalu, hal ini akan
menimbulkan keretakan yang mendalam.
Membangun kembali kepercayaan bukanlah hal yang mudah, namun
penting. Hal ini membutuhkan komunikasi yang terbuka dan jujur, di mana kedua
pasangan mengakui pelanggaran yang terjadi, mengungkapkan perasaannya dan
bekerja sama untuk mendapatkan kembali kepercayaan.
Transparansi dalam tindakan dan perkataan, keandalan yang
konsisten dan kesabaran merupakan unsur utama dalam proses yang penuh tantangan
ini.
Seringkali dibutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka, dan
kedua pasangan harus berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan agar
hubungan bisa pulih.
6. Kepercayaan yang rusak
Kepercayaan ibarat fondasi sebuah rumah, tanpanya, struktur menjadi tidak stabil. Ketika rasa percaya diri dalam suatu hubungan hancur karena ketidakjujuran, pengkhianatan, atau luka di masa lalu, hal ini akan menimbulkan keretakan yang mendalam.Membangun kembali kepercayaan bukanlah hal yang mudah, namun penting. Hal ini membutuhkan komunikasi yang terbuka dan jujur, di mana kedua pasangan mengakui pelanggaran yang terjadi, mengungkapkan perasaannya dan bekerja sama untuk mendapatkan kembali kepercayaan.
Transparansi dalam tindakan dan perkataan, keandalan yang konsisten dan kesabaran merupakan unsur utama dalam proses yang penuh tantangan ini.
Seringkali dibutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka, dan
kedua pasangan harus berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan agar
hubungan bisa pulih. (Liputan6.com)
Editor: Sianturi