SALAM PAPUA (TIMIKA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengunjungi area operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 14-15 Januari 2025.

Kunjungan ini dilakukan bersama Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian dan Anggota Komisi XII DPR RI Rocky Chandra. Peninjauan mencakup kawasan tambang terbuka Grasberg, ruang kendali peralatan tambang bawah tanah jarak jauh, area penghancur batuan bijih sekaligus stasiun bongkar muat di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave yang berada di kedalaman 1.000 meter di bawah permukaan tanah.

Pada kunjungannya, Rahayu mengapresiasi kinerja PTFI serta komitmen perusahaan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya karyawan Papua menjadi tenaga kerja yang berkualitas.

Menurutnya, kehadiran PTFI di tengah masyarakat Papua sejak awal beroperasi telah memberikan manfaat besar dalam membangun peradaban masyarakat Papua menjadi lebih sehat, sejahtera dan mandiri melalui serangkaian program investasi sosial perusahaan.

“Setelah melihat dan mendengar secara langsung bagaimana PTFI beroperasi dengan kompleksitas operasi pertambangannya, saya sangat bangga menyaksikan anak bangsa khususnya pekerja asli Papua dan pekerja perempuan terlibat dalam operasional industri tambang,” ujar Rahayu, dalam rilis Corporate Communication PTFI yang diterima salampapua.com, Kamis (16/1/2025).

Pada kunjungan berikutnya, Rahayu dan rombongan berkesempatan mengunjungi area Dataran Rendah di Timika, di antaranya Pusat Reklamasi dan Keanekaragaman Hayati PTFI, Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Mimika Sport Complex (MSC) dan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).

Di kawasan Pusat Reklamasi dan Keanekaragaman Hayati PTFI ini, Rahayu dan rombongan melihat secara langsung sebagian lahan endapan tailing (sisa pasir dari proses pengolahan batuan bijih tambang) yang telah diubah menjadi area pertanian tanaman semusim, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan sapi, kehutanan, dan budi daya perikanan air tawar.

“Dari kunjungan selanjutnya, kami telah lihat Freeport Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan mengelola tailing yang dijadikan lahan produktif melalui berbagai program reklamasinya,” ucap Rahayu.

Perjalanan kemudian berlanjut ke salah satu investasi sosial PTFI di bidang pendidikan. Rahayu berkesempatan melihat SATP dari dekat, Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas dan proses pembelajaran anak-anak.

“Luar biasa fasilitas pendidikan asrama untuk sekolah dasar dan menengah yang dibangun dan dikelola oleh Freeport ini. Pendidikan yang berkualitas diberikan kepada anak-anak Amungme, Kamoro, dan 5 suku kerabat, serta masyarakat Papua lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan, selama 57 Tahun PTFI beroperasi di tanah Papua, selama itu pula PTFI menjadi bagian dari Papua dan ke depannya akan terus bertumbuh dan berkembang bersama masyarakat Papua.

"Freeport Indonesia adalah bagian dari Papua, begitupun masyarakat Papua adalah bagian dari Freeport Indonesia. Komitmen kami begitu kuat untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Papua. Dapat dilihat dari komposisi tenaga kerja PTFI yang 40 persennya adalah karyawan asli Papua,” ujar Tony.

Selain di bidang pendidikan, Tony juga menerangkan bahwa investasi sosial PTFI juga mencakup pemberdayaan masyarakat pada bidang sosial budaya, olahraga, infrastruktur, kesehatan, dan ekonomi.

"Komitmen untuk masyarakat sekitar tentu saja dengan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang sangat masif. Sekitar Rp 1,5 Triliun per tahun untuk program kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sebagainya, akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir tambang," ungkap Tony.

Untuk diketahui, Komisi VII DPR membidangi Perindustrian dan UMKM, Pariwisata dan ekonomi kreatif, sarana publikasi; Komisi VI DPR bidang Perdagangan, Kawasan perdagangan, Pengawasan persaingan usaha dan BUMN; dan Komisi XII DPR bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup, Investasi.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy