SALAM PAPUA (TIMIKA) - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika (Ipmami) kota studi Jayapura meminta kepada Pemerintah, bahwa jika program makan bergizi gratis (MBG) berjalan di Kabupaten Mimika dan melibatkan pihak ketiga, maka harus manfaatkan vendor atau pengusaha penyedia pangan yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Hal ini disampaikan guna menanggapi adanya surat undangan yang beredar, terkait akan digelarnya sosialisasi program makan siang bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kodim 1710/Mimika, pada 10 Maret 2025 di Graha Eme Neme Yauware Timika. 

Mahasiswa Universitas Internasional Papua (UIP) Jurusan Antropologi ini menyatakan, MBG merupakan program pemerintah, sehingga yang boleh mengelola ialah Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan atau Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak. 

Selain itu diharapkan, kalau Program MBG itu berjalan dan pemerintah percayakan pihak swasta, maka harus percayakan ke vendor-vendor yang merupakan OAP supaya bisa merasakan manfaat sebagai timbal baliknya. 

Untuk di Timika sambungnya, dalam pengelolaan atau penyaluran Program MBG bisa melibatkan pengusaha-pengusaha Amungme dan Kamoro, yang tergabung dalam Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK). 

"Program MBG ini anggarannya melalui dinas, karena itu kalau dinas menggunakan jasa pihak ketiga, maka harus manfaatkan yang OAP. Untuk di Timika ada HAPAK yang memang di dalamnya gabungan pengusaha Amungme dan Kamoro yang berkualitas dan berpengalaman," ujarnya. 

Penulis: Acik

Editor: Sianturi