SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dalam rangka memperkuat
pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal, Bupati Mimika, Johannes
Rettob, secara resmi membuka Bank Sampah Distrik Mimika Baru (Miru), yang mana kegiatan
ini dipusatkan di Lapangan Jayanti Timika, Jumat (3/10/2025).
Pembukaan Bank Sampah ini dihadiri pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin)
Kabupaten Mimika, Bram Raweyai, Kepala Distrik Miru, dan kepala kelurahan di
Distrik Miru. Pembukaan Bank Sampah ini juga bekerjasama dengan Bank Negara
Indonesia (BNI) cabang Timika.
Bupati John Rettob mengatakan, sampah menjadi persoalan
besar di Mimika dan dapat dikatakan Mimika darurat sampah, dimana untuk tiga
distrik di Mimika saja dapat menghasilkan sampah 100 ton perharinya.
Dengan adanya Bank Sampah ini, 100 ton sampah yang
dihasilkan dapat bernilai ekonomis. Sebab Bank Sampah ini dapat menghasilkan 1kg
botol seharga Rp 3.000.
“Jadi dengan dibukanya Bank Sampah ini kita berharap adanya
kerjasama semua pihak, sehingga sampah ini memiliki nilai jual dan kita
mendapatkan lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya Bank Sampah ini di tahun
2026, pihaknya akan membeli mesin pemilah sampah, sehingga petugas bisa fokus
dengan pendauran, dan mesin yang akan bekerja memilah sampah.
Dengan adanya semua ini, harapannya di Timika tidak ada lagi
tempat pembuangan akhir tapi menjadi tempat pengolahan akhir, sehingga ke depannya
Pemkab Mimika dapat membuka pabrik pengolahan sampah.
“Saya harap semua pihak dapat mendukung hal ini dan sadar
apa yang kita lakukan dapat menyelesaikan permasalahan sampah. Untuk setiap
paguyuban juga saya harap dapat memberikan sosialisasi ke warganya,” ungkanya.
Sementara Kepala Distrik Miru, Joel D Luhukay menjelaskan,
untuk pengolahan Bank Sampah ini telah berjalan 1 bulan. Diawali dengan perekrutan
22 petugas yang dikontrak selama 6 bulan, dan dalam kontrak dibayarkan gaji UMK
serta diberi BPJS Ketenagakerjaan.
“22 petugas telah mendapatkan pelatihan dari Bank Sampah
induk milik Swasta. Petugas juga telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat
terkait Bank Sampah ini,” jelasnya.
Joel menambahkan, setelah 6 bulan nantinya Bank Sampah akan
dievaluasi, akan dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan sampah organik. Sebab
saat ini pengolahan dilakukan untuk sampah anorganik.
“Kami akan melakukan evaluasi dan selanjutnya kami menunggu
arahan pak Bupati, nanti pengolahan sampah ini akan dilanjutkan dengan sampah
organik,” tambahnya.
Sedangkan Kepala Kadin Mimika, Bram Raweyai mengaku sangat
mendukung program Bank Sampah yang diresmikan Bupati Mimika. Menurutnya, dengan
Bank Sampah ini dapat mengatasi permasalahan sampah di Mimika.
“Ini memang program yang baik karena bisa meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat dan juga membuat lingkungan lebih bersih,”
pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy