SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kerukunan Keluarga Besar Jayawijaya
(KKBJ) Kabupaten Mimika secara resmi menutup Posko Peduli Bencana Banjir
Jayawijaya yang berlokasi di Jalan Freeport Lama, Kelurahan Kebun Sirih,
Mimika, Rabu (21/5/2025). Penutupan posko tersebut sekaligus menandai
berakhirnya penggalangan bantuan selama 20 hari untuk masyarakat terdampak
banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Ketua KKBJ Mimika, Martinus Walilo, menyampaikan bahwa total
donasi yang berhasil dikumpulkan selama masa operasional posko mencapai Rp
194.420.000. Selain bantuan uang tunai, KKBJ juga menerima berbagai bentuk
bantuan logistik seperti bahan makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan pokok
lainnya.
“Selama 20 hari posko dibuka, kami menerima banyak bantuan,
baik berupa uang tunai maupun barang. Uang tunai yang terkumpul akan
dibelanjakan dalam bentuk Bahan Makanan (Bama) karena itulah kebutuhan mendesak
di lapangan,” jelas Martinus.
Ia merinci, donasi uang tunai tersebut terdiri dari: Hasil
penggalangan dana di lapangan (lampu merah): Rp 112.420.000, donasi via
transfer rekening: Rp 30.000.000, donasi tunai langsung ke posko: Rp
52.000.000.
Selain itu, bantuan barang yang berhasil dikumpulkan
mencakup: 88 karung dan 41 karton pakaian serta selimut layak pakai, 160 karung
beras, 107 karton mi instan (supermi).
Martinus menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada
seluruh masyarakat Mimika dan para donatur yang telah berkontribusi, termasuk
dukungan dari Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia (PTFI), serta YPMAK.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan perhatian dan bantuan. Khususnya kepada Bapak Bupati dan Wakil
Bupati Mimika, PTFI yang langsung mengirimkan bantuan ke Jayawijaya, dan YPMAK
yang mendukung penuh kegiatan ini,” ujarnya.
Saat ini, KKBJ tengah berkoordinasi dengan Lanud Timika (TNI
Angkatan Udara) untuk mengatur pengangkutan bantuan ke posko induk di Wamena,
sebelum didistribusikan kepada masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.
“Kami berharap dalam waktu dekat, setelah penerbangan dari
TNI AU tersedia, bantuan segera dikirim dan diserahkan langsung kepada
masyarakat yang membutuhkan,” tutup Martinus.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi