SALAM PAPUA (TIMIKA)– Setelah dua tahun mengalami kesulitan akibat tidak adanya layanan transportasi udara, masyarakat Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, akhirnya kembali merasakan manfaat dari penerbangan subsidi.

Kabar bahagia ini ditandai dengan mendaratnya pesawat Pilatus PK SNU–PCA 750 di Lapangan Terbang (Lapter) Mulu, Selasa pagi (3/6/2025), sekitar pukul 06.20 WIT. Suasana penuh sukacita tampak dari sambutan hangat masyarakat yang telah lama menantikan hadirnya kembali pesawat subsidi untuk mengangkut kebutuhan pokok dan mobilitas warga.

“Kami sangat bersyukur hari ini ada pesawat yang landing lagi di Tsinga. Dua tahun masyarakat kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng, garam, kopi, dan kebutuhan lainnya karena tidak ada pesawat. Luar biasa, pagi ini akhirnya pesawat subsidi kembali melayani kami,” ujar Elias Jawame, tokoh pemuda Kampung Tsinga, melalui sambungan telepon kepada Salampapua.com.

Elias menyampaikan bahwa keterbatasan transportasi udara selama ini tidak hanya dirasakan oleh warga Tsinga, tetapi juga oleh masyarakat di Distrik Tembagapura, Hoya, Jila, dan Alama. Akibatnya, arus logistik dan distribusi bahan pokok terhambat parah, membuat harga barang melonjak dan warga semakin terisolasi.

Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam kepada Bupati Mimika, Johannes Rettob, dan Wakil Bupati, Emanuel Kemong, serta Kepala Dinas Perhubungan, Jania Bazir, yang menurutnya telah bekerja keras untuk memastikan layanan subsidi penerbangan kembali berjalan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Rettob dan Wabup Emanuel, serta Ibu Jania Bazir. Ini semua berkat perjuangan mereka. Tuhan akan selalu memberkati mereka,” tambah Elias, yang juga menjabat sebagai Bendahara Tim Peduli Pelayanan Penerbangan Subsidi.

Tak lupa, Elias juga menyampaikan rasa hormat kepada para tokoh agama, pemuda, dan orang tua dari empat distrik yang telah setia berdoa dan berjuang demi kembali hadirnya akses transportasi udara.

“Selama dua tahun orang tua kami terus berdoa, bersama tokoh gereja dan pemuda. Hari ini doa itu dijawab oleh Tuhan. Kami sangat bersyukur atas kemurahan ini,” ujarnya dengan penuh haru.

Dibukanya kembali rute subsidi ini diharapkan dapat menjadi awal dari pemulihan konektivitas dan ekonomi masyarakat pegunungan Mimika, serta menjadi perhatian khusus pemerintah ke depan dalam menjamin aksesibilitas wilayah terisolir.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi