SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), Selasa (1/7/2025), bertempat di Hall Room Hotel Grand Tembaga.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, Ananias Faot, serta menghadirkan narasumber dari Kementerian Sosial, kalangan akademisi, unsur perangkat daerah, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Dalam sambutan tertulis Bupati Mimika yang dibacakan Ananias, ditegaskan bahwa KAT merupakan kelompok masyarakat yang hidup dalam keterpencilan—baik secara geografis maupun akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan identitas hukum.

“KAT adalah kelompok masyarakat yang terikat oleh kesatuan geografis, ekonomi, dan sosial budaya. Melalui pemberdayaan ini, diharapkan mereka dapat meningkat taraf hidupnya, memperoleh akses terhadap pelayanan dasar, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan,” ujar Ananias.

Ia menambahkan, kondisi keterpencilan dan kemiskinan struktural menjadikan KAT sebagai bagian dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang membutuhkan penanganan khusus, berkelanjutan, dan inklusif.

“Kegiatan ini merupakan intervensi awal yang penting untuk memberikan pemahaman menyeluruh, strategi pemberdayaan yang tepat, serta rencana aksi konkret yang sesuai dengan kondisi lokal dan budaya masyarakat adat,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinsos Mimika, Pilipus Dolame, menegaskan bahwa pemberdayaan KAT tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut penguatan kapasitas masyarakat, pelestarian budaya, serta pengakuan terhadap identitas dan hak-hak dasar mereka.

“Pendekatan yang kami lakukan harus menyeluruh, berbasis data, menghargai kearifan lokal, dan menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan—bukan hanya objek,” tegas Pilipus.

Ia berharap, melalui kegiatan ini akan terbangun koordinasi lintas sektor, wilayah, dan lembaga untuk mewujudkan masyarakat adat terpencil yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat di Kabupaten Mimika.

“Kegiatan ini menjadi forum diskusi awal untuk merumuskan langkah konkret agar program pemberdayaan KAT benar-benar membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi