SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Wisatari Alam Papua (YWAP) resmi berdiri di Mimika sebagai wadah pelestarian seni, budaya, dan tradisi Suku Amungme. YWAP didirikan oleh Pendiri Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK), Dolfin Beanal, yang menggandeng Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dalam upaya pengembangan wisata berbasis kearifan lokal.

Peresmian YWAP ditandai dengan kegiatan sosialisasi dan pelatihan sertifikasi pemandu wisata gunung, khususnya untuk pengembangan wisata di kawasan Puncak Nemangkawi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Timika, Rabu (23/7/2025).

Dalam sambutan Bupati Mimika, Johannes Rettob, yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Yakobus Kareth, disebutkan bahwa Mimika memiliki keindahan alam luar biasa dari hutan hujan tropis, sungai, hingga kawasan pegunungan yang menantang, termasuk Puncak Nemangkawi.

“Potensi ini harus dikelola secara bijak, tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga demi pelestarian alam dan budaya. Diharapkan kegiatan ini meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kepariwisataan berbasis budaya dan alam, mendorong sertifikasi, serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga lokal,” ungkap Yakobus.

Pendiri HAPAK, Dolfin Beanal, menjelaskan bahwa YWAP dibentuk sebagai wadah pelestarian budaya Suku Amungme melalui program edukatif, pelatihan, dan berbagai kegiatan berbasis nilai-nilai lokal.

“Yayasan ini menjadi penggerak utama dalam menjaga identitas budaya dan memastikan generasi muda tetap terhubung dengan akar tradisinya,” katanya.

Dolfin juga memperkenalkan PT Wisata Puncak Nemangkawi (PT WPN) sebagai entitas operasional yang akan menjalankan kegiatan pariwisata mulai dari pelayanan wisatawan, pengelolaan destinasi, hingga pengembangan ekowisata berkelanjutan.

“YWAP akan bertindak sebagai pelestari nilai budaya, sementara PT WPN akan menjadi pelaksana kegiatan pariwisata berbasis masyarakat adat, khususnya generasi muda Amungme yang selama ini menghadapi tantangan dalam akses pekerjaan dan pengembangan kapasitas,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Araminus Omaleng. Ia menilai pembentukan pemandu wisata lokal sebagai langkah strategis memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat di Mimika.

“Saya mendukung penuh, termasuk mendorong lahirnya regulasi khusus bagi profesi pemandu lokal, agar masyarakat benar-benar menjadi tuan di negerinya sendiri,” tegas Araminus.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi