SALAM PAPUA (TIMIKA)- Manfaat terapi musik yang bisa diperoleh dengan mendengarkan atau memainkan alatnya. Selain mampu meningkatkan kesehatan mental, terapi musik juga diyakini dapat memperbaiki kualitas hidup, termasuk pada orang dengan masalah kesehatan fisik.  

Terapi musik termasuk salah satu jenis psikoterapi yang menggunakan musik sebagai media utamanya. Terapi ini sering digunakan sebagai cara untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran diri seseorang yang memiliki gangguan mental, seperti skizofrenia.

Selain itu, terapi musik juga dapat menggunakan terapi musik untuk mengelola berbagai macam kondisi fisik, mental, emosional, sosial, kognitif seseorang.

Beragam Manfaat Terapi Musik untuk Kesehatan

Seorang terapis musik biasanya akan mengidentifikasi dan mempertimbangkan penerapan terapi musik sesuai dengan kebutuhan pasien. Terapi musik dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari mendengarkan musik, bernyanyi, bermain alat musik, hingga menulis lagu. 

Selain menyenangkan dan menenangkan, ada beragam manfaat terapi musik lain untuk kesehatan, di antaranya:

1. Meningkatkan kualitas tidur penderita insomnia

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur penderita insomnia. Manfaat terapi musik ini didapat karena musik mampu membuat tubuh menjadi lebih rileks, sehingga Anda dapat tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

Meski efektivitas terapi musik dalam mengatasi insomnia perlu diteliti lebih lanjut, tetapi terapi musik dianggap lebih aman karena cenderung tidak berisiko jika dibandingkan dengan konsumsi obat tidur.

2. Mengurangi stres dan menenangkan pikiran

Terapi musik dapat menenangkan pikiran dan mengurangi stres yang disebabkan oleh hormon stres kortisol. Manfaat terapi musik ini didapat karena ketika mendengarkan musik, tubuh akan menghasilkan hormon dopamin yang bisa membuat Anda merasa bahagia dan tenang.

Dengan menjalani terapi musik, risiko masalah kesehatan yang disebabkan oleh stres, seperti gangguan kecemasan, depresi, nyeri kronis, dan masalah kesehatan lainnya, juga akan berkurang.

3. Mengontrol tekanan darah dan detak jantung

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terapi musik juga bisa membantu mengontrol tekanan darah dan detak jantung. Manfaat ini diperoleh karena musik dapat mengaktifkan sistem saraf dan meningkatkan produksi hormon tertentu di dalam tubuh, yang membantu Anda menjadi lebih rileks. Dengan begitu, tekanan darah dan detak jantung pun akan lebih terkontrol.

4. Meningkatkan kemampuan beraktivitas pada pasien demensia

Penelitian membuktikan bahwa terapi musik dapat mengurangi gejala, memperbaiki suasana hati, dan menurunkan kecemasan pada penderita demensia. Metode terapi disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita, sehingga kemampuan mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari dapat meningkat.

5. Membangun dan mengembangkan keterampilan penderita autisme

Pada penderita autisme, terapi musik membantu membangun keterampilan, mengurangi kecemasan, dan mengembangkan kemampuan komunikasi. Terapis biasanya memutar lagu, memainkan alat musik sederhana, atau mengajak pasien bernyanyi, membuat suara, dan bermain alat musik.

Improvisasi musik secara spontan juga sering dilakukan untuk membantu pasien merasa nyaman, percaya diri, mampu mengekspresikan emosi, dan berkomunikasi lebih baik dengan orang lain.

6. Membantu menstabilkan kondisi bayi prematur

Sebuah studi menunjukkan bahwa terapi musik pada bayi prematur di NICU dapat membantu menstabilkan laju pernapasan, mempermudah bayi tidur, dan menjaga kestabilan denyut jantung.

Musik yang digunakan bisa berupa suara laut yang menyerupai lingkungan dalam rahim atau lagu yang dinyanyikan orang tua untuk mempererat ikatan batin. Namun, sebelum memberikan terapi musik, tanyakan ketersediaannya di rumah sakit tempat Si Kecil dirawat, karena tidak semua rumah sakit menyediakan layanan ini.

Meski manfaat terapi musik bagi kesehatan mental dan fisik cukup beragam, terapi ini tidak dapat menggantikan pengobatan medis. Oleh karena itu, menjalani pengobatan yang sudah direkomendasikan dokter, meskipun sudah menjalani terapi musik bersama tenaga profesional. (Alodokter)

Editor: Sianturi