SALAM PAPUA (TIMIKA)- Masa pertumbuhan laki-laki ditandai dengan adanya perkembangan fisik dan psikologisnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga setiap orang akan mengalami perubahan yang berbeda-beda. Meski begitu, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan laki-laki.

Saat memasuki masa pertumbuhan, laki-laki akan mengalami perubahan fisik yang signifikan, seperti bertambah tinggi, berotot, serta berkembangnya organ reproduksi. Tidak hanya itu, pemikirannya pun akan menjadi lebih dewasa. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan masa pertumbuhan laki-laki pertumbuhan dan perkembangannya berjalan maksimal.

Masa Pertumbuhan Laki-Laki dan Tahapannya

Masa pertumbuhan laki-laki dimulai menjelang pubertas, yakni sekitar usia 9 tahun, lalu mencapai puncaknya di rentang usia 11–16 tahun, sebelum akhirnya melambat dan selesai berkembang di usia sekitar 17 hingga awal 20-an tahun. Pada masa ini, hormon GnRH dan hormon testosteron laki-laki meningkat pesat.

Jika dibagi berdasarkan tahapannya, berikut adalah perubahan yang akan dialami laki-laki:

Tahap 1

Tahap 1 dapat dimulai sejak usia 9 tahun dan disebut sebagai masa prapubertas. Di tahap ini, kebanyakan anak laki-laki belum mengalami perubahan fisik, tetapi kelenjar adrenalnya semakin matang.

Kelenjar adrenal berperan penting untuk memproduksi hormon-hormon pubertas. Hormon ini nantinya memicu pertumbuhan rambut di kemaluan dan ketiak, serta menimbulkan bau badan dan jerawat.

Tahap 2

Masa pertumbuhan laki-laki bisa dibilang mulai terjadi pada tahap 2, yakni sekitar usia 9–14 tahun. Tinggi badan laki-laki akan mulai bertambah 5–6 cm. Organ reproduksinya pun mulai berkembang, rambut halus mulai tumbuh di sekitar penis dan ketiak, serta bau badan mulai muncul.

Tahap 3

Tahap 3 umumnya terjadi pada usia 10–16 tahun. Perubahan fisik laki-laki akan semakin pesat, tinggi badannya bisa bertambah hingga 8 cm serta ototnya semakin besar. Selain itu, suara laki-laki menjadi lebih berat, serta produksi keringat meningkat yang menyebabkan munculnya bau badan.

Pada organ reproduksi, selain penis dan testisnya yang terus berkembang, rambut kemaluannya pun juga semakin lebat. Laki-laki juga akan mengalami mimpi basah pada tahap ini.

Tahap 4

Pada tahap 4, masa pertumbuhan laki-laki mencapai puncaknya. Tahap ini biasanya terjadi pada rentang usia 11–16 tahun yang ditandai dengan pertumbuhan penis dan perubahan warna skrotum menjadi lebih gelap.

Tinggi badan laki-laki bisa bertambah hingga 10 cm, serta rambut di sekujur tubuh mulai tumbuh. Selain itu, suara laki-laki akan semakin berat serta mulai tumbuh jerawat di wajah.

Tahap 5

Tahap 5 dapat disebut sebagai masa pascapubertas. Masa pertumbuhan laki-laki akan selesai pada tahap ini, yakni pada rentang usia 17 hingga awal 20-an tahun. Biasanya, pertumbuhan tinggi badan sudah tidak terjadi lagi setelah fase ini.

Selain perubahan fisik, laki-laki juga mengalami perubahan psikologis pada masa pertumbuhan. Peningkatan hormon seksual yang terjadi bersamaan dengan perubahan dalam kehidupan sosialnya dapat membuat laki-laki menjadi lebih mudah marah, emosi yang meledak-ledak, atau sering berselisih dengan anggota keluarga.

Mereka mungkin mulai merasa kurang percaya diri atau merasakan gejolak emosi terkait seksualitas, seperti rasa penasaran, kebingungan, hingga ketakutan. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan dukungan emosional dan edukasi mengenai perubahan yang dialami anak lakilaki.

Masa Pertumbuhan Laki-Laki dan Cara Memaksimalkannya

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan laki-laki, salah satunya yang paling berpengaruh adalah genetik dari orang tua. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan hormon, obesitas, serta paparan zat kimia atau polusi pada masa kecil juga dapat berpengaruh pada perkembangan laki-laki.

Namun, masa pertumbuhan laki-laki juga sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi, aktivitas fisik, serta istirahat yang cukup. Oleh karena itu, terapkan beberapa langkah berikut agar dapat memaksimalkan masa pertumbuhan laki-laki:

Perbanyak konsumsi makanan sehat, seperti protein hewani dan nabati, susu, sayuran hijau, serta buah-buahan.

Hindari rokok, minuman beralkohol, serta makanan cepat saji yang rendah nutrisi. Rutin berolahraga, terutama olahraga ringan hingga sedang yang melibatkan seluruh tubuh, seperti berenang, basket, atau bersepeda.

Mengetahui tahapan pertumbuhan pada anak lakilaki, terutama pada masa pubertas, sangat penting bagi orang tua agar dapat memberikan bimbingan yang tepat sejak dini. Edukasi mengenai perubahan fisik, emosi, dan seksualitas, dapat membantu anak memahami tubuhnya serta membangun sikap positif terhadap dirinya sendiri.

Dengan demikian, orang tua dapat mencegah anak laki-laki terjerumus pada pergaulan bebas serta dapat membangun komunikasi yang baik dengannya. Bimbingan ini juga dapat menanamkan nilai tanggung jawab dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain pada anak laki-laki.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut mengenai masa pertumbuhan laki-laki, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan jika pertumbuhan laki-laki terasa berbeda dari orang seumurannya atau jika masa pubertasnya terlambat. (Alodokter)

Editor: Sianturi