SALAM PAPUA (NABIRE) – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pariwisata menggelar Lomba Akustik dan Lomba Corak Etnik Papua dalam rangka memperingati 24 tahun Otonomi Khusus (Otsus). Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Provinsi Papua Tengah, Jalan Merdeka Nabire, ini diikuti berbagai komunitas seni lokal pada Rabu (19/11).

Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Tengah, Yulius Edawai, mengapresiasi tingginya antusiasme peserta sejak tahap technical meeting.

“Lomba ini kami selenggarakan khusus untuk memperingati 24 tahun Otsus. Antusiasme peserta luar biasa,” kata Yulius.

Ia menjelaskan, Lomba Corak Etnik sejatinya dirancang untuk melahirkan motif batik khas Papua Tengah. Namun karena keterbatasan waktu, seleksi tahun ini difokuskan pada Kabupaten Nabire.

“Tahun 2026 kami akan melibatkan delapan kabupaten agar dapat menghasilkan corak khas yang benar-benar representatif,” jelasnya.

Yulius menambahkan bahwa karya terbaik berpeluang dipertimbangkan sebagai corak resmi Papua Tengah, bahkan dapat ditampilkan di ruang publik seperti Bandara Nabire.

Selain itu, musik tradisional juga menjadi fokus utama. Para juara Lomba Akustik berpeluang tampil pada berbagai agenda resmi pemerintah.

“Kami berharap para juara dapat tampil di Bandara Nabire saat menerima tamu kehormatan atau dalam acara besar lainnya,” ujarnya.

Untuk para pemenang, panitia menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan: Juara I: Rp5.000.000, Juara II: Rp4.000.000 dan Juara III: Rp3.000.000.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap semakin banyak generasi muda terlibat dalam pelestarian seni budaya lokal,” kata Yulius.

Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah awal memperkuat identitas budaya Papua Tengah agar semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi