SALAM PAPUA (NABIRE) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua
Tengah menggelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Khusus (Otsus) ke-24 di
Lapangan Eks Bandara Lama Nabire, Jumat (21/11/2025). Upacara dipimpin langsung
Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, S.Sos., M.Si., sebagai momentum
evaluasi dan konsolidasi pelaksanaan Otsus di daerah pemekaran baru ini.
Dalam amanatnya, Wagub menegaskan bahwa 24 tahun pelaksanaan
Otsus adalah fase penting bagi Papua untuk memperbaiki tata kelola
pemerintahan, memperluas pelayanan publik, dan mendorong pemerataan pembangunan
di seluruh wilayah.
“Dua puluh empat tahun adalah waktu panjang untuk belajar,
membenahi, dan mewujudkan harapan masyarakat. Otsus harus menghadirkan
pelayanan publik yang inklusif dan pembangunan yang benar-benar dirasakan di
semua lapisan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan Otonomi Khusus yang diatur
dalam UU Nomor 21 Tahun 2001 dan diperkuat melalui UU Nomor 2 Tahun 2021 memberikan
ruang lebih besar bagi pemerintah daerah untuk mengurus kepentingan masyarakat
sesuai karakteristik sosial, budaya, dan geografis Papua. Otsus juga merupakan
bentuk penghormatan negara terhadap daerah berkekhususan seperti Papua, Papua
Barat, Aceh, dan DKI Jakarta.
Wagub menilai implementasi Otsus telah membawa kemajuan pada
pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan
kelembagaan pemerintahan. Meski begitu, masih terdapat sejumlah tantangan yang
harus terus dibenahi.
Melalui UU Nomor 2 Tahun 2021, arah pembangunan dipertegas,
termasuk pemberdayaan masyarakat adat, penguatan ekonomi kerakyatan,
peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan potensi lokal.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah menempatkan percepatan
peningkatan mutu pendidikan sebagai fokus utama untuk memperkuat Indeks
Pembangunan Manusia,” jelasnya.
Wagub mengajak seluruh pemangku kepentingan tokoh adat,
tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, dan unsur pemerintahan untuk memperkuat
komitmen bersama agar dana Otsus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat dan pemanfaatan
dana Otsus pada sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur
dasar, air bersih, dan ekonomi rakyat.
“Dana Otonomi Khusus harus dikelola secara terbuka, terukur,
dan tepat sasaran. Dengan komitmen bersama, Papua Tengah yang sehat,
bermartabat, dan hebat bukan hanya semboyan, tetapi capaian nyata bagi seluruh
masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Elias Douw
Editor: Sianturi

