SALAM PAPUA (TIMIKA) – Bupati Mimika Johannes Rettob
meresmikan SPBU Kompak di Kampung Atapo, Kokonao, Distrik Mimika Barat, Senin
(29/12/2025). Kehadiran SPBU ini membuka akses BBM satu harga bagi masyarakat
pesisir dan pedalaman Mimika, khususnya nelayan yang selama ini kesulitan
memperoleh bahan bakar dengan harga terjangkau.
Peresmian ditandai dengan pengoperasian perdana pompa BBM
serta peninjauan langsung fasilitas SPBU oleh Bupati Mimika bersama Wakil
Bupati dan jajaran terkait.
Bupati Johannes Rettob menegaskan, peresmian SPBU Kompak
Kokonao merupakan wujud nyata kehadiran negara dan pemerintah daerah dalam
menjawab kebutuhan dasar masyarakat di wilayah pesisir dan terpencil.
“Selama bertahun-tahun masyarakat Kokonao menghadapi
keterbatasan akses BBM dengan harga tidak menentu dan biaya transportasi yang
tinggi. Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi, terutama nelayan
dan pelaku usaha kecil,” ujarnya dalam rilis yang diterima salampapua.com.
Dengan beroperasinya SPBU Kompak tersebut, lanjut Johannes,
masyarakat Kokonao kini memiliki akses BBM yang lebih terjangkau dan distribusi
yang lebih terjamin, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih lancar.
Hal ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Mimika
dalam menghadirkan keadilan pembangunan hingga ke wilayah pesisir.
Johannes juga mengapresiasi sinergi antara Pertamina, BPH
Migas, pemerintah daerah, serta para pengelola SPBU yang telah bekerja keras
sejak tahap perencanaan hingga operasional.
“Kolaborasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan pemerataan
energi di Kabupaten Mimika. Kami ingin masyarakat pesisir merasakan manfaat
pembangunan secara nyata. Energi bukan lagi menjadi kendala, tetapi penggerak
kemajuan dan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Mimika, Nitha Bala, menjelaskan bahwa pembangunan SPBU
Kompak Kokonao merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam mendorong
pemerataan distribusi energi sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat
pesisir.
“Pembangunan SPBU ini dimulai pada 1 Juni 2023 dan rampung
pada April 2025. Sejak September 2025 sudah beroperasi, dan hari ini diresmikan
secara resmi. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan BBM, mengurangi
ketergantungan pasokan dari luar daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat pesisir,” jelas Nitha.
Dari sisi operator, Sales Branch Manager Rayon II Papua
Tengah Pertamina, Junaedi Kala, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang
terjalin antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menegaskan bahwa SPBU Kompak 869904 Kokonao menjadi akses
resmi BBM bagi masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Saat
ini, SPBU tersebut dilengkapi dua tangki upper ground berkapasitas
masing-masing 5.000 liter dengan jenis BBM Pertamax dan Dexlite. Adapun pasokan
BBM subsidi dijadwalkan segera menyusul.
“Kami terus berkoordinasi dengan BPH Migas. Targetnya, mulai
Januari 2026, Pertalite dan Biosolar sudah dapat didistribusikan ke Kokonao,
sehingga masyarakat bisa merasakan program BBM Satu Harga seperti di wilayah
perkotaan,” pungkas Junaedi.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi

