SALAM PAPUA (NABIRE) – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Provinsi Papua Tengah menggelar kegiatan Evaluasi Swakelola Tipe 3 untuk tiga program prioritas, yakni Imunisasi, Malaria, dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tahun 2025.

Kegiatan tersebut resmi dibuka Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, yang diwakili Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Papua Tengah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H. Tumiran, S.Sos., MAP, di Nabire, Selasa (9/12/2025).

Dalam sambutannya, Tumiran menyampaikan apresiasi kepada Dinkes Papua Tengah beserta seluruh jajaran, serta mitra pelaksana seperti UNICEF, Dr. Ser, dan Yayasan AGAPE Harapan Papua, yang selama kurang lebih lima bulan telah bekerja sama dalam pelaksanaan program layanan kesehatan Swakelola Tipe 3.

“Program ini menurut penilaian kami sangat baik dan memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya di tiga kabupaten yang menjadi lokasi percontohan sebelum nantinya diperluas ke delapan kabupaten di Papua Tengah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, evaluasi ini merupakan tahapan penting untuk menilai pelaksanaan program, termasuk Program SIGAP dan Program WOS, yang masih relatif baru berjalan sejak Agustus 2025.

“Waktu pelaksanaan memang masih singkat, sekitar lima bulan. Karena itu, hari ini kita lebih banyak mendengarkan laporan serta paparan terkait output dan outcome dari kegiatan ini,” katanya.

Tumiran menegaskan bahwa meskipun saat ini baru menjangkau tiga kabupaten, pemerintah tidak mengabaikan lima kabupaten lainnya. Namun demikian, berbagai tantangan seperti kondisi geografis, keterbatasan infrastruktur, sumber daya manusia, hingga faktor keamanan menjadi kendala dalam pelaksanaan layanan kesehatan.

“Dengan alasan apa pun, pelayanan kesehatan tetap harus diberikan secara merata. Ke depan, jangkauan layanan perlu diperluas hingga mencakup delapan kabupaten, meskipun dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan kondisi wilayah,” tegasnya.

Menurut Tumiran, pola pelayanan juga dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah, misalnya program malaria di wilayah tertentu atau penguatan program lain seperti WOS dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

Ia menilai program Swakelola Tipe 3 sejalan dengan visi dan misi Gubernur Papua Tengah, sehingga pelaksanaannya perlu terus dipertahankan dan dikembangkan demi meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat.

Di akhir sambutannya, Tumiran menekankan pentingnya sinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung program kesehatan di Papua Tengah.

“Program kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan semata. Semua OPD terkait harus saling mendukung agar pelayanan kesehatan benar-benar dirasakan masyarakat di delapan kabupaten,” pungkasnya.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi