SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mulai menyusun
perencanaan pembangunan Jembatan Jalan Nabire–Mayon.
Penyusunan perencanaan tersebut diawali dengan seminar
awal/antara Perencanaan Jembatan Jalan Nabire–Mayon yang digelar di Ballroom
Hotel Cendrawasi 66, Selasa (9/12/2025).
Dalam sambutan Bupati Mimika yang dibacakan oleh Asisten III
Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Evert Lukas Hindom, ditegaskan bahwa
pertemuan ini bertujuan untuk memastikan perencanaan jembatan dilakukan secara
matang, komprehensif, dan memenuhi standar keselamatan tertinggi.
“Jembatan ini diharapkan tidak hanya berdiri kokoh, tetapi
juga fungsional, efisien dari sisi biaya, ramah lingkungan, serta memiliki daya
tahan hingga puluhan tahun ke depan,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan masukan, saran, dan diskusi konstruktif
dari para ahli maupun masyarakat setempat guna menyempurnakan desain dan
rencana kerja proyek tersebut.
“Transparansi dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan kita
bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Mimika,
Awaludin Sully, mengatakan pembangunan jembatan ini akan melibatkan Distrik
Kuala Kencana, sehingga kolaborasi dapat dilakukan bersama masyarakat selaku
pemilik wilayah. Tenaga kerja lokal dari distrik setempat juga akan dilibatkan
dalam pelaksanaan pembangunan.
“Pembangunan jembatan ini bersifat urgen dan harus
dilaksanakan pada tahun 2026. Jembatan eksisting saat ini hanya setengah
bentangan dan sangat berpotensi membahayakan pengguna jalan,” jelas Awaludin.
Ia menambahkan, jembatan tersebut akan dibangun menggunakan
tiang pancang agar memiliki kekuatan dan daya tahan jangka panjang. Saat ini,
perencanaan teknis pembangunan jembatan telah rampung.
“Terkait anggaran, pada tahun 2026 belum tersedia, namun
akan kami usulkan melalui pergeseran anggaran karena proyek ini menjadi
prioritas. Jalan dari sisi Mayon dan Jalan Trans Nabire sudah selesai dibangun,
sehingga jembatan ini menjadi penghubung utama,” paparnya.
Adapun tahapan pekerjaan meliputi inventarisasi data, kajian
awal terhadap faktor-faktor terkait, survei lapangan, analisis dan review
kondisi eksisting, hingga perencanaan jembatan.
Untuk konsep teknis, jembatan ini direncanakan memiliki
bentangan sepanjang 20,60 meter dengan lebar 13 meter. Konstruksi bawah
menggunakan beton bertulang, sedangkan konstruksi atas menggunakan kombinasi
baja dan beton bertulang.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi


