SALAM PAPUA (NABIRE) – Ketua Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik Provinsi Papua Tengah, Tino Mote, menegaskan bahwa konflik di Intan Jaya telah berlangsung terlalu lama dan menyebabkan banyak korban jiwa, baik dari masyarakat sipil, TPNPB–OPM, maupun aparat TNI–Polri. Kondisi ini turut memicu eksodus besar-besaran sehingga puluhan ribu warga mengungsi meninggalkan tanah leluhur demi keselamatan.

“Oleh karena itu, Pemuda Katolik Komda Papua Tengah meminta Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, segera memediasi pihak-pihak yang bertikai,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Salampapua.com, Senin (1/12/2025) sore.

Tino menilai bahwa indikator kemajuan Papua Tengah sangat ditentukan oleh stabilitas keamanan di Intan Jaya. Menurutnya, selama situasi di wilayah tersebut belum pulih, maka Papua Tengah belum dapat dikatakan aman.

“Mengenai nasib para pengungsi, seharusnya Gubernur sudah membentuk tim penanganan kemanusiaan dan melakukan langkah-langkah konkret untuk mitigasi konflik serta penyaluran bantuan. Ini bukan hanya soal beras dan mi instan keamanan mereka terganggu, mereka tidak bisa beribadah, kondisi kesehatan buruk dan pendidikan anak-anak terhenti. Namun Pemerintah Papua Tengah seolah tutup mata terhadap hal-hal ini,” tegasnya.

Pemuda Katolik juga mendesak Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, untuk memastikan perlindungan dan keamanan bagi para pengungsi dalam perspektif kemanusiaan.

“Tino Mote dengan tegas menolak segala bentuk euforia yang dilakukan Gubernur ataupun Menteri HAM atas nama pengungsi di Intan Jaya. Sebaiknya Bupati Intan Jaya, Gubernur, dan Menteri duduk bersama mencari solusi terhadap konflik bersenjata di Papua yang pada akhirnya selalu menjadikan warga sipil sebagai korban,” pungkasnya.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi