SALAM PAPUA (NABIRE) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) I dengan mengangkat tema: “Mewujudkan Organisasi yang Solid, Independen dan Profesional serta Sistem Pembinaan yang Tangguh untuk Meraih Prestasi Gemilang melalui Pembinaan Olahraga Prestasi.”

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 12–13 Desember 2025, digelar di salah satu hotel di Nabire dan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley.

Dalam sambutannya, Wagub menegaskan bahwa Rakerprov pertama ini memiliki nilai strategis karena menjadi tonggak awal setelah terbentuknya Pengurus Definitif KONI Papua Tengah berdasarkan Surat Keputusan KONI Pusat Nomor 110. Menurutnya, momentum ini sangat penting untuk menata arah pembangunan olahraga di provinsi baru tersebut.

“Tema yang diangkat sangat tepat dan relevan dengan tantangan kita. Ini adalah langkah awal untuk menata masa depan olahraga Papua Tengah,” ujar Deinas.

Wagub kemudian menguraikan empat penekanan penting yang harus menjadi pijakan pembinaan olahraga ke depan.

Pertama, organisasi yang solid. Ia menegaskan tidak boleh ada sekat, ego sektoral, atau kepentingan kelompok yang melemahkan. “Papua Tengah harus menjadi rumah olahraga yang rukun dan kuat,” tegasnya.

Kedua, independen dan profesional. KONI harus bebas dari kepentingan jangka pendek, serta mengedepankan tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Ketiga, sistem pembinaan yang tangguh. Menurutnya, prestasi tidak pernah lahir dari kebetulan, tetapi dari sistem yang terstruktur dan berjenjang. Pembinaan harus berbasis data, melibatkan klub, pelatih, sekolah, hingga pemerintah daerah.

Keempat, target prestasi yang gemilang. Ia berharap Papua Tengah dapat tampil dan dikenal di panggung olahraga nasional, termasuk PON, Kejurnas, dan event-event besar lainnya.

Wagub Deinas juga menitipkan sejumlah pesan penting bagi KONI Papua Tengah. Ia meminta pengurus menyusun program pembinaan yang realistis, memperkuat koordinasi antara KONI provinsi dan kabupaten/kota, memastikan tata kelola keuangan berjalan transparan, membangun kemitraan dengan sekolah dan dunia usaha, serta mengidentifikasi cabang olahraga unggulan yang perlu menjadi fokus pembinaan.

Selain melahirkan atlet, ia menegaskan pentingnya mencetak pelatih dan wasit yang kompeten dan bersertifikat agar ekosistem olahraga semakin kuat.

“Pemprov mendorong dukungan penuh bagi pembangunan fasilitas olahraga yang memadai dan inklusif. Semua pemangku kepentingan harus ikut terlibat,” katanya.

Di akhir sambutan, Wakil Gubernur menyampaikan apresiasi kepada pengurus KONI Papua Tengah, panitia Rakerprov, para pelatih, atlet, serta seluruh insan olahraga yang terus berjuang menjaga marwah olahraga Papua Tengah.

“Semoga kerja keras kita menjadi berkat bagi provinsi yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua KONI Papua Tengah, Yosua Tipagau dalam sambutannya menegaskan bahwa KONI merupakan motor penggerak prestasi olahraga di provinsi baru tersebut.

“KONI adalah wujud dari pro-prestasi. Kerja keras dan perjuangan kita akan menghasilkan olahraga yang berprestasi,” ujar Yosua.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan Rakerprov. Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah awal menyatukan visi dan mempersiapkan atlet Papua Tengah menuju PON 2028.

“Rakerprov I ini adalah gambaran bagaimana pemerintah provinsi dan seluruh pemangku kepentingan berkumpul untuk mempersiapkan atlet-atlet kita menuju panggung besar,” katanya.

Yosua juga memberikan apresiasi kepada KONI kabupaten/kota dan semua cabang olahraga atas kehadiran dan komitmen mereka. Ia menegaskan bahwa keberhasilan KONI provinsi sangat bergantung pada kekuatan KONI di daerah.

“KONI provinsi tidak punya atlet. Atlet itu dimiliki cabor-cabor. Mereka yang mencari, mendidik, dan membentuk hingga menjadi atlet berprestasi yang mengharumkan nama daerah,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pencatatan dan penataan cabor terus dilakukan dan akan segera diikuti dengan proses pelantikan pengurus baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Sebagai provinsi otonomi baru (DOB), Papua Tengah membutuhkan penguatan organisasi dan pembinaan prestasi yang lebih terencana. Yosua berharap seluruh pengurus baru di KONI maupun cabor dapat menanamkan fondasi yang baik bagi generasi berikutnya.

“Provinsi ini masih baru, dan semua sedang kita bangun. Kita harus bersatu menyusun program berdasarkan tema ‘Bersatu, Berprestasi, Mengukir Sejarah’. Saya berharap semua pengurus meninggalkan sesuatu yang baik untuk generasi berikutnya,” pungkasnya.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi