SALAM PAPUA (TIMIKA) - Putra dari almarhum Thom
Beanal, Odizeus Beanal mengatakan jenazah ayahandanya akan dibawa pulang ke
Timika dan disemayamkan di Keuskupan Timika.
“Jenazah bapak nanti disemayamkan di Keuskupan. Sekarang
lagi urus dokumen untuk kepulangan jenazah ke Indonesia dan Timika,” ujar
Odizeus ketika dihubungi via pesan WhatsApp, Selasa (30/5/2023).
Ia menyebutkan kemungkinan jenazah Thom Beanal akan dimakamkan
di Mile 32.
“Penguburan kemungkinan di 32. Nanti saya tiba dan pastikan
kembali,” ujar Odi.
Mantan Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa)
ini menjelaskan Thom Beanal lahir di Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura pada
tanggal 11 Agustus Tahun 1947 dan menghembuskan nafas terakhirnya akibat sakit jantung
di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapore pada 29 Mei 2023 Pukul 14.05 waktu
Singapore.
“Sakit Bapak Tom Beanal ada banyak, mulai dari stroke, masalah ginjal, hati dan paru.
Terakhir serangan jantung akhirnya beliau meninggal,” jelasnya.
Dikatakan, Thom Beanal mengalami stroke sejak Tahun 2012 dan
sering mendapat perawatan di luar negeri.
Pada Tahun 2018 sebelum pandemi Covid-19, Thom Beanal
kembali dibawa keluarga ke Singapore dan belum kembali hingga meninggal.
“Bapak empat tahun dirawat di Nursing Home Allium Singapore
dan juga di Rumah Sakit Mount Elizabeth. Terakhir sampai meninggal di Rumah
Sakit Mount Elizabeth. Saat Bapak menghembuskan nafas terakhir didampingi mama,
Ibu Bertha Kum, Kakak Flor Beanal dan Ibu Elsye Aroy,” tuturnya.
Baginya, ayahandanya merupakan sosok yang memiliki
kepribadian yang kuat, kritis, jujur dan tidak pernah menyerah. Selalu
memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi masyarakat kecil yang tertindas
dengan mengikuti ajaran Yesus Kristus yang diimaninya.
“Beliau the best father, yang mengajarkan kami banyak hal,
bukan hanya kepada anaknya, tetapi juga bagi banyak orang lain,” ujar Odi.
Sementara itu, Sekretaris Keuskupan Timika, Romo Madya,SCJ
mengatakan bahwa pihak keuskupan siap menerima jenazah Thom Beanal.
“Kami di keuskupan siap menerima jenazah Bapak Thom,” ujar
Romo Madya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy