SALAM PAPUA (TIMIKA) - Umat Buddha di Kabupaten
Mimika, Provinsi Papua Tengah, merayakan Hari Raya Waisak 2567, yang diselenggarakan
di Kampung Naena Muktipura, Sp6 Timika, Minggu (4/6/2023).
Upasaka Pandita Kanta Dhammo, Kartyadi mengatakan bahwa momentum
hari raya Waisak disikapinya sebagai bentuk penyucian diri dan tak sekedar
seremoni.
"Hari Waisak adalah kelahiran Buddha, yakni lahirnya
seorang pangeran Siddharta sebagai calon Buddha di Taman Lumbini tahun 623 SM,
dan ia mencapai puncak penerangan agung dan jadi Buddha di Bodh Gaya pada usia
35 tahun," jelasnya.
Kartyadi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Mimika atas bantuan yang diberikan sehingga umat Buddha di Mimika dapat
merayakan Waisak di gedung baru Wihara Cetya Giri Loka.
“Terima kasih atas bantuan dari Pemkab sehingga kita bisa
melakukan perayaan di gedung baru,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag)
Kabupaten Mimika, Lukas Yassi mengatakan, dalam kehidupan bersama dibutuhkan
kerukunan dan kedamaian, yang berujung diperolehnya kemakmuran.
“Meskipun kita berbeda-beda tetapi kita saling menjaga dan
saling berpegangan tangan, maka kita bisa membangun Kabupaten Mimika dengan keberagaman
menuju kesuksesan bersama,” ujarnya.
Menurut Lukas, dengan menghormati semua ajaran yang ada di
Indonesia termasuk menghormati hari Raya Waisak, dapat mencapai keseimbangan
dalam memperkuat prinsip moderasi beragama.
“Dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan berbagai
majelis yang berbeda-beda namun memiliki satu prinsip yang sama yaitu
kebersamaan dan persatuan menuju yang Esa,” ungkapnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy