SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Pengembangan
Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) berkomitmen akan menghentikan beasiswa
bagi anak-anak Amungme dan Kamoro yang kuliah S1 lebih dari lima tahun.
Kepala Biro Pendidikan YPMAK, Feri Magai Uamang mengungkapkan
bahwa atas komitmen tersebut, ada 150 mahasiswa yang telah diberikan surat
peringatan.
“Tahun ini ada 150 lebih mahasiswa yang sudah dikasih surat
peringatan. Dalam waktu dekat kita akan cek semua ke kota studi mereka yang
sudah dikasih surat peringatan. Kalau sama sekali tidak ada kemajuan, berarti
kita akan hentikan beasiswanya,” ungkap Fery saat ditemui di ruang kerjanya,
Senin (24/7/2023).
Pemberhentian beasiswa bagi mereka yang kuliah lebih dari 5
tahun ini memberi peluang bagi anak-anak Amungme dan Kamoro lainnya yang saat
ini sedang mendaftar ke Perguruan Tinggi. Hal ini juga dilakukan berdasarkan
kontrak yang telah ditandatangani bersama antara pemberi dan penerima beasiswa.
Masing-masing mahasiswa juga telah menandatangani komitmen bahwa selesai kuliah
paling lambat selama 5 tahun.
“Kenyataannya anak-anak kita selama ini banyak yang terlena
dan nyaman dengan semua yang YPMAK siapkan, makanya mereka kuliahnya sengaja
lama-lama sampai 6 hingga 7 tahun. Makanya kita ditugaskan oleh pembina supaya
tertibkan semua yang seperti itu,” ujarnya.
Hingga saat ini Dia mengaku peserta beasiswa S1 dan S2 dari YPMAK
paling banyak di Perguruan Tinggi di Jawa, Bali dan Manado. Sedangkan tiga anak
lainnya menempuh S2 di Filipina dan Amerika.
Lebih lanjut juga disampaikan, perekrutan untuk peserta beasiswa
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
kembali kepada keputusan pembina. Dimana tahun lalu pada rapat tertinggi
YPMAK, pembina memutuskan agar perekrutan tidak boleh lebih dari 3000 anak.
Namun mengingat banyak anak Amungme dan Kamoro yang tamat di setiap tahunnya,
maka perekrutan terus dilakukan dengan cara melakukan penertiban peserta
beasiswa.
“Cara supaya kita perbanyak rekrut anak SD ke SMP dan SMA
ialah anak-anak yang kuliah itu harus banyak yang selesai, karena kalau tamat
SD, SMP, SMA itu tidak bisa berhenti. Pastinya mereka harus lanjut terus,”
ungkapnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy