SALAM PAPUA (TEMBAGAPURA) – Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) jemaat Sion Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada hari ini, Minggu (8/10/2023), menggelar ibadah ucapan syukur dalam perayaan Ulang Tahun ke-47.

Adapun yang melayani kotbah (menyampaikan Firman Tuhan) adalah Pdt. Abraham A. D. Manurung, sementara sebagai worship leader adalah Imanuel Waromi, vokalis Papuakustik, yang turut hadir dan melayani dalam ibadah yang penuh sukacita itu, serta diiringi para pemain musik dari karyawan PT Freeport Indonesia yang juga merupakan jemaat GPdI Sion Tembagapura.

Suasana sukacita makin bertambah terasa dalam ibadah tersebut saat MC Fenny Mugu selaku panitia pelaksana yang mengundang perwakilan dari mantan anak-anak sekolah Minggu angkatan pertama di tahun 1978 yaitu kakak beradik Yuli dan Elisabeth Baan, Fince Mugu serta John Nicolaas Maruanaya dan Prenall Nicolaas Maruanaya, anak dari Almarhum Pdt. Niko Maruanaya yang merupakan gembala kedua di GPdI Sion Tembagapura. Pada saat penyalaan lilin dan pemotongan kue Ultah GPdI Sion Tembagapura ke-47, hadir juga Jan Jay Adi sebagai wakil gembala saat Ini.

Pdt. Abraham dalam kotbahnya mengatakan, Tuhan Itu baik, setelah 47 tahun Tuhan masih izinkan kita dapat beribadah bersama lagi di Tembagapura.

“Fince, Feny, Yuli, Elisabeth, Jay, John dan Prenall adalah AGuTe (singkatan dari Anak Gunung Tembagapura, Red), lahir-besar di Tembagapura dan sejak kecil dibina secara rohani di GPdI Sion Tembagapura, sampai hari ini masih terus melayani Tuhan dan menjadi berkat buat banyak orang. Orang Tua mereka semua adalah rekan kerja sepelayanan kami dan bersama-sama memajukan pelayanan pekerjaan Tuhan di GPdI Sion Tembagapura,” ujarnya.

Selesai ibadah, jurnalis salampapua.com berkesempatan mewawancarai Gembala Sidang GPdI Sion Tembagapura, Pdt. Jhon Rooroh.

Pdt. Jhon mengisahkan, dirinya bergabung di gereja yang terletak di area operasi PTFI itu pada bulan September 1980, yang mana saat itu Gembala Sidangnya adalah Pdt. Lukas Numbery sebagai Gembala Sidang pertama. Saat itu pelaksanaan ibadah masih menggunakan gedung sekolah dengan jumlah jemaat kira-kira 20-an orang. Nanti pada sekitar tahun 1981 baru dilakukan penahbisan Gedung Gereja permanen.

“Saya berjemaat di GPdI Sion Tembagapura pada bulan September 1980. Saat masih sebagai karyawan di PTFI. Saat itu saya juga dipercayakan untuk melayani sebagai guru sekolah Minggu,” ujarnya.

Dia melanjutkan, Pdt. Lukas Numbery kemudian harus ditugaskan di lawland, sehingga penggembalaan digantikan oleh Alm. Pdt. Drs. Niko Maruanaya.

Pada sekitar tahun 1996, saat Pdt. Drs. Niko Maruanaya dipanggil Tuhan, tongkat estafet penggembalaan dilanjutkan oleh Pdt. Abraham A. D. Manurung yang sebelumnya merupakan wakil gembala. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Majelis Daerah GPdI Provinsi Papua. Saat itu dirinya pun dipercayakan sebagai wakil gembala.

Dan pada tahun 2017, ketika Pdt. Abraham A. D. Manurung pindah ke Timika, dirinya kemudian dilantik sebagai Gembala Sidang untuk melanjutkan pelayanan di gereja tersebut hingga saat ini.

“Saat itu kami beribadah sementara di community hall Tembagapura karena gedung gereja akan direnovasi. Namun karena letak dan kondisi gereja tersebut sudah tidak memungkinkan untuk direnovasi, maka akhirnya dibangun gedung gereja baru yang saat ini ditempati, yang terletak di tengah-tengah kota Tembagapura,” tuturnya.

Di akhir wawancara, Pdt. Jhon mengatakan bahwa semua karena Anugerah Tuhan yang disertai dengan doa dan kesatuan hati dari sejak gembala pertama dan seluruh jemaat, sehingga tantangan demi tantangan bisa dilewati atas perlindungan dan pertolongan Tuhan dan hari ini GPdI Sion Tembagapura bisa menapaki usia ke-47 tahun.

“Dengan berpijak pada Visi Gereja “Bertumbuh Sampai Kepada Kesempurnaan” (Ef. 4:12-13), kami selalu sampaikan kepada jemaat agar tetap menjadi saksi dan menjadi berkat bagi orang lain sehingga bisa membawa jemaat lain untuk beribadah di GPdI Sion Tembagapura,” tutupnya.

Penulis: Jimmy

Editor: Jimmy