SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan, drh. Sabelina Fitriani mengatakan bahwa harga pakan babi di
Timika terus meningkat sehingga pihaknya berupaya untuk memberikan subsidi pakan
ternak kepada peternak babi Orang Asli Papua (OAP).
“Kami memang telah mempersiapkan alternatif pakan babi pada
anggaran APBD-P 2023, semoga ini bisa memberikan sedikit kemudahan bagi
peternak OAP kita,” ujarnya, Jumat (17/11/2023).
Ia menjelaskan, alternatif pakan ini lebih murah harganya dari
pakan di pabrik, dengan selisih Rp 117 ribu per 50 kg. Pasalnya pakan
alternatif ini terdiri dari 25 kg tepung jagung, konsentrat 10 kg, tepung ikan
7,5 kg dan dedak 7,5 kg, serta semua bahan ini dikirim dari luar Kota.
“Kami mempersiapkan ini, memang mungkin nanti hasilnya pada
berat badan babi tidak sebagus pakan pabrik, namun pakan ini lebih baik
daripada peternak memberikan makan sisa yang dari sampah. Kita tahu sendiri
apabila babi mengonsumsi pakan dari sampah maka cacing di dalam babi akan
semakin banyak, sehingga ini bisa berpengaruh pada kesehatan manusia (yang
mengonsumsinya),” ungkapnya.
Dinas Perternakan sendiri menyiapkan kurang lebih 300-500
sak pakan babi dan akan dibagikan kepada kurang lebih 500 peternak OAP. Namun
ia berharap pembuatan alternatif ini bisa menjadi contoh.
“Kami berharap alternatif ini bisa menjadi contoh, namun
kita juga harus mendorong OPD lain yang menyiapkan bahannya. Contoh jagungkan
di sini banyak, jadi bisa dibuatkan tepungnya, ikan kita melimpah nah bisa
dibuatkan tepung ikan di sini, sehingga kita di Timika juga tidak mengambil
bahannya dari luar Kota lagi,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy