SALAM PAPUA (TIMIKA) - Akibat virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang sejumlah babi di Timika, Kabupaten Mimika, penjagal daging babi di Pasar Sentral Timika, terpaksa menurunkan harga dari Rp 100 ribu/kg menjadi hingga Rp 80 ribu/kg.

Marta yang merupakan penjagal daging babi di Pasar Sentral mengatakan bahwa penjualan daging babi di Pasar Sentral telah dibuka kembali sejak Senin (11/3/2024), setelah 1 bulan lebih ditutup karena dampak virus ASF.

“Kami dilarang berjualan dari 2 Februari 2024 dan mulai Senin kemarin kita kembali berjualan daging babi,” ujarnya kepada salampapua.com, Selasa (19/3/2024).

Namun kata Marta, sudah seminggu lebih berjualan tetapi pembeli yang datang sangatlah sepi, bahkan ada di hari tertentu tidak ada pembeli.

“Sekarang ini sepi sekali, dari pagi menjual sampai di jam 13.00 WIT hanya 1kg daging yang laku, bahkan terpaksa kita jual harga murah dari Rp 100 ribu/kg turun menjadi Rp 80 ribu/kg,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Marta, Carlos yang juga merupakan penjagal daging babi mengaku dirinya bahkan terkadang menjual daging babi di bawah harga pasaran untuk sekedar mendapatkan uang.

“Dari harga Rp 100 ribu/kg sampai kita jual di harga Rp 90-80 ribu/kg saja untung-untung ada yang datang tawar, sepi sekali sudah satu minggu menjual modal pun belum terkumpul,” ungkapnya.

Carlos menjelaskan, babi yang dijual sudah melalui proses pemeriksaan oleh dokter hewan, bahkan sebelum dibawa dan dipotong di Pasar Sentral, babi tersebut diperiksa terlebih dahulu dan dipastikan kesehatan babi.

“Babi-babi yang kami jual ini semua sehat, sudah ada izin dari dokter dan Dinas Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika untuk diperjualbelikan. Jadi saya harap masyarakat jangan takut untuk mengonsumsi daging babi yang dijual di sini,” tuturnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani menegaskan bahwa penjualan babi di Pasar Central Timika telah melakukan proses pemeriksaan oleh dokter, sebelum babi-babi dipotong dan dijual, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk mengonsumsi daging babi tersebut.

“Memang ASF masih terus meningkat namun penjualan daging babi di Pasar Sentral Timika telah melalui proses pemeriksaan, sehingga kami memperbolehkan untuk dijual,” ujarnya belum lama ini.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy