SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dalam rangka meningkatkan kualitas serta mempertahankan kuantitas, Koperasi binaan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang merupakan produsen Amungme Gold Coffee (KPAGC) menggelar sosialisasi menjelang Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi, yang dilaksanakan di Rumah Kopi, Jalan Malcon, Timika Indah, Kabupaten Mimika, Jumat (15/3/2024).

Sosialisasi ini diikuti 50 anggota Koperasi Amungme Gold dengan narasumber dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Mimika yang membawa materi tentang Perundang-undangan Koperasi.

Manajer Community Economic Development (CHD) PTFI, Yohanes Bewahan Kae mengatakan, sosialisasi tersebut digelar untuk memperkenalkan peraturan perkoperasian kepada seluruh anggota dan pengurus.

“Kami pengurus ada 10 orang dan sejak saya bergabung di tahun 2015, Pemkab Mimika selalu ada untuk memperhatikan kami. Memang Koperasi ini program PTFI namun kami tetap di bawah perhatian Pemkab Mimika,” ujarnya.

Yohanes menjelaskan, 2 tahun Koperasi Amungme Gold telah mendapatkan sisa hasil usaha (SHU), sehingga pengurus berharap Koperasi Amungme Gold bisa terus berjalan dengan baik.

“Untuk izin operasi Koperasi Amungme Gold ini hingga tahun 2041 dan harapan kami bisa terus diperpanjang. Apabila mau diperpanjang kami berharap para anggota mempunyai program tahunan yang akan kita jalankan bersama,” jelasnya.

Tahun ini, kata Yohanes, koperasi juga memiliki program bersama Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika, dengan program dari 4 komoditi yaitu kopi, kelapa, sagu dan kokoa, namun kopi dari wilayah Pegunungan Mimika yang sangat memberi potensi besar dimana produksi kopinya yang dihasilkan dapat mencapai 2 hingga 3 ton setiap kali panen.

“Kami berharap anggota bisa berkolaborasi bersama masyarakat dan pemangku kepentingan di wilayah pengunungan, sehingga dapat menjaga perkebunan kopi dengan baik dan menghasilkan kopi dengan kualitas yang terbaik, sebab kami pengurus tidak dapat langsung bertemu masyarakat dan masuk ke wilayah tersebut, karena kami dari PTFI memiliki SOP tersendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Koperasi Kabupaten Mimika, Kalem Gobay mengatakan Pemkab Mimika sangat mengapresiasi KPAGC, yang dapat berjalan dengan sangat baik dan sehat hingga saat ini. Dimana Koperasi yang sehat diukur dari adanya RAT yang harus dilakukan berturut-turut selama 3 tahun. Apabila Koperasi berhasil melakukan RAT di tahun ketiga maka Kementerian Koperasi akan memberikan sertifikat, bukti bahwa koperasi tersebut sehat.

“Jadi ingat, Koperasi sehat tidak diukur dari bagaimana Koperasi mendapatkan penghasilan yang banyak tetapi bagaimana pengurus dapat berjalan sesuai peran dan fungsinya, dan Koperasi yang sehat itu, anggota harus menyetor iuran tiap bulannya sehingga KPAGC tidak selalu bergantung kepada PTFI,” ujarnya.

Dia berharap pengurus dapat menjalankan KPAGC dengan baik dan sehat sehingga dukungan dari PTFI tidak sia-sia.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada PTFI yang telah mendukung masyarakat melalui Koperasi ini. Untuk itu pengurus dan anggota harus dapat membangun KPAGC ini ke depannya. Apabila kopi ini terus dijaga maka saya yakin KPAGC bisa menjadi koperasi yang berkelanjutan,” harapnya.

Diketahui, KPAGC ini beranggotakan 50 orang yang terdiri dari para petani yang berdomisili dan bekerja di wilayah kampung Tsinga, Hoya, Aroanop dan Jila, Distrik Tembagapura, yang merupakan area operasi PT Freeport Indonesia.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy