SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Mimika menggelar rapat evaluasi pelaksanaan program anggaran tahun 2025 bagi
seluruh puskesmas se-Mimika. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di
Timika, Selasa (15/7/2025).
Kepala Dinkes Mimika, Reynold Rizal Ubra, menjelaskan bahwa
evaluasi dilakukan terhadap seluruh satuan kerja di bawah Dinkes Mimika,
termasuk Rumah Sakit Waa Banti dan Laboratorium Public Safety Center (PSC) 119.
Evaluasi ini bertujuan untuk menilai capaian program, transparansi anggaran,
serta kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menjalankan pelayanan kesehatan.
"Setiap puskesmas mempresentasikan realisasi anggaran
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan program prioritas, serta
mengidentifikasi kendala pelaksanaan. Evaluasi ini juga menjadi upaya
memperkuat transparansi dan akuntabilitas, misalnya melalui dashboard digital
atau pelibatan auditor independen," jelas Reynold.
Selain itu, masing-masing puskesmas juga menyampaikan
strategi penguatan SDM agar mampu menjalankan perencanaan berbasis indikator
dan pelaporan keuangan yang akurat.
Dari hasil presentasi 18 puskesmas, tercatat rata-rata
capaian realisasi anggaran BOK berada di angka 30 persen per Juni 2025.
Sementara realisasi program yang telah dijalankan telah mencapai 50 persen.
“Capaian ini sudah sesuai dengan petunjuk teknis dari
Kementerian Kesehatan, sehingga pelaporan program langsung disalurkan ke
pusat,” jelas Reynold.
Beberapa program yang sedang dijalankan di antaranya: Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal, pelayanan kesehatan terpadu di
tingkat desa dan kecamatan, Pemeriksaan kesehatan gratis, jejaring fasilitas
kesehatan dan dokter mandiri dan pemberian insentif bagi tenaga kesehatan dan
kader.
Untuk realisasi anggaran yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Reynold menyebut telah mencapai 50
persen. Dana ini terutama diberikan kepada puskesmas yang belum berstatus Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Rata-rata puskesmas mendapatkan anggaran APBD sebesar Rp 80
juta untuk pelayanan, dan saat ini realisasinya sudah menyentuh 50 persen,”
pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi