SALAM PAPUA (TIMIKA) - Wakil Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK) Bidang Program & Monev, Nur Ihfa Karupukaro menanggapi terkait pihak yang menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir YPMAK tidak menjalankan 3 program prioritas di Kabupaten Mimika.

Menurut Ihfa, dari awal sejak LPMAK hingga saat ini menjadi YPMAK, pihaknya selalu menjalankan program yang sama bahkan ada banyak program yang ditambahkan.

“Terkait isu yang mengatakan bahwa program yang kami lakukan tidak berjalan dengan baik itu sangat salah besar,” ujarnya saat melakukan konferensi pers di Pelabuhan YPMAK Poumako Timika, Kabupaten Mimika, Senin (8/4/2024).

Dia menegaskan, apabila ada oknum yang mempertanyakan program yang dilakukan YPMAK, diminta untuk memberikan buktinya, program mana yang tidak menyentuh OAP atau tidak dilakukan oleh YPMAK?

“Yang mana program yang tidak kita lakukan, kita tidak pernah diam, kita selalu transparansi, kita juga ingin tahu kira-kira program apa yang tidak menyentuh masyarakat?” tuturnya.

Menurut Ihfa, selama ini YPMAK terus menjalankan program pendidikan, ekonomi dan kesehatan sebagai program concern PT Freeport Indonesia. Bahkan untuk tahun 2024 ini, YPMAK memiliki program kampung sehat yang melibatkan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dan BPJS Kesehatan untuk masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan Mimika.

“Kalau untuk program ekonomi, saat ini kami tidak lagi membagi-bagi uang tapi kami ciptakan masyarakat yang mandiri, mampu mengembangkan diri melalui program-program yang profesional, jadi kita hanya memberikan sarana dan perbekalan, sehingga mereka menjadi pelaku untuk menjalankan kegiatan ekonominya,” ungkapnya.

Bahkan untuk program kampung, YPMAK sudah memperluas wilayah kerjanya, untuk di wilayah pesisir Mimika mulai dari Nakai hingga Potowaiburu, dan untuk wilayah pegunungan Mimika mulai dari Aroanop hingga Dumadama, yang notabene adalah masyarakat asli Papua.

“(melalui program YPMAK itu) Kita tahu bahwa di wilayah pegunungan dan pesisir mayoritas adalah masyarakat Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya, apakah itu bisa dikatakan tidak menyentuh masyarakat OAP?” tegasnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy