SALAMPAPUA
(TIMIKA)- Banyak
orang berpikir bahwa semua ular itu memiliki bisa yang sangat beracun dan
mematikan. Meskipun sebenarnya sebagian ular itu ada yang tidak berbisa, tetapi
memang tidak menutup kemungkinan hal tersebut tetap membuat manusia takut akan
keberadaan hewan melata ini. Salah satu jenis ular paling berbisa adalah King
Cobra yang hingga saat ini terbukti mampu membunuh banyak orang dan binatang
sebagai mangsanya. Berikut daftar 10 ular paling mematikan di bumi.
1. Black
Mamba
Bagi pecinta
K-Pop, pasti tidak asing dengan jenis ular ini sebab dijadikan sebagai judul
lagu untuk girlband Aespa. Yap, ular Black Mamba yang memiliki nama latin
Dendroaspis Polylepis ini berhabitat asli di benua Afrika dan menjadi salah
satu ular berbisa paling ditakuti. Selain bisanya yang mengandung racun
neurotoxins dan cardiotoxins yang mana mampu membuat manusia dewasa ambruk
hanya dalam 45 menit saja, ular Black Mamba ini juga memiliki kemampuan melata
yang cepat. Kecepatan ular ini ketika melata dapat mencapai sekitar 16 km/jam!
Satu gigitan
ular Black Mamba dinilai mampu membunuh manusia dewasa berjumlah 12-26 secara
sekaligus, sebab ular ini akan menyuntikkan racunnya dalam dosis 100-200 mg.
Untuk setiap 0,25 mg racun ular ini ternyata cukup untuk membunuh seorang
manusia. Jika seseorang digigit oleh ular jenis ini, harus segera dilarikan
untuk pengobatan medis, sebab jika dalam waktu 7-15 menit setelah gigitan tidak
segera ditangani dengan baik maka akan menyebabkan kematian.
2. Death Adder
Sesuai
dengan namanya, ular ini termasuk ke dalam daftar ular paling berbisa di dunia
yang biasanya berhabitat di Australia sebelah timur dan selatan serta Papua
Nugini. Ular Death Adder ini tidak aktif berburu mangsanya, melainkan hanya
bersembunyi saja sambil menunggu mangsanya lewat untuk disergap. Seekor ular
Death Adder apabila telah menggigit mangsa, maka dapat menyebabkan gangguan
sistem pernafasan, kelumpuhan hingga kematian dalam waktu 6 jam.
Ketika
menggigit, biasanya taring ular Death Adder akan menyuntikkan sekitar 4-100 mg
racun dan mengalir menuju saraf. Tidak hanya itu saja, ular ini akan mengambil
ancang-ancang sebelum akhirnya menyerang mangsanya dalam waktu 0,13 detik saja!
Hingga saat ini, sudah banyak berita tentang kematian manusia akibat gigitan
ular Death Adder.
3. King
Cobra
Bentuk ular
King Cobra ini termasuk unik sebab bagian kepalanya memiliki bentuk cekung
layaknya sendok. Maka dari itu, di Indonesia sering juga biasa disebut sebagai
ular sendok. Ular King Cobra dikenal sebagai ular beracun terpanjang di dunia,
kira-kira mencapai 5,6 meter. Kebanyakan, ular King Cobra ditemukan di daerah
hutan Asia Tenggara dan India. Bahkan, di India sering ada pertunjukkan ular
kobra yang meliuk-meliuk mengikuti alunan suara seruling.
Hal yang
mengerikan dari King Cobra adalah kemampuannya menyemburkan racun ke arah mata
mangsanya, termasuk manusia. Baik gigitan maupun semburan racunnya, sama-sama
berbahaya sebab mampu mempengaruhi sistem saraf manusia hingga menyebabkan
kematian. Hal pertama yang harus dilakukan ketika digigit oleh ular King Cobra
adalah segera menuju ke rumah sakit terdekat supaya mendapatkan suntikan anti
racun dengan dosis tinggi. Apalagi dengan gerakannya yang lincah dan agresif,
maka ular jenis ini wajib diwaspadai ya…
4. Boomslang
Ular
Boomslang ini memiliki nama latin Dispholidus Typus yang berhabitat di benua
Afrika. Warna dari ular ini beragam bergantung pada jenis kelaminnya, biasanya
untuk jantan berwarna hijau muda dengan tepian hitam, sementara untuk betina
berwarna coklat. Panjang tubuh ular Boomslang biasanya sekitar 1,6 meter dan
matanya yang berukuran besar dari kebanyakan ular lainnya.
Di dalam
racun ular Boomslang ini bersifat hemotoksin yang mana dapat mematikan
mekanisme pembekuan darah pada tubuh secara alami sekaligus memicu pendarahan
eksternal dan internal yang tidak terkendali. Berhubung reaksi racun dari ular
ini bertindak lambat, maka banyak orang yang sering menyepelekannya dan
berasumsi bahwa dirinya tidak memerlukan perawatan lebih lanjut. Padahal hal
itu adalah salah, sebab tingkat keparahan dari racun ular Boomslang justru akan
bertambah seiring waktu.
Untungnya,
kematian manusia akibat gigitan racun ular jenis ini jarang terjadi sebab ular
Boomslang memiliki sifat pemalu dan akan melarikan diri ketika manusia
mendekat. Biasanya, ular ini akan menggigit manusia yang hendak menangkapnya,
sehingga dapat disebut bahwa gigitannya adalah upaya untuk melindungi diri.
5. Eastern
Brown Snake (Ular Tedung Coklat)
Sesuai
dengan namanya, jelas bahwa ular ini memiliki tubuh berwarna coklat, tetapi
ketika dewasa dapat juga bervariasi menjadi warna merah. Panjang jenis ular
berbisa ini rata-rata sekitar 1,5-1,8 meter, tetapi ada juga yang mencapai 2
meter. Ular Tedung Coklat dapat ditemukan di sepanjang pantai timur Australia,
yakni ujung Cape York sampai pedalaman Queensland. Habitatnya sangat
bervariasi, mulai dari tempat basah, kering, pesisir pantai, padang rumput,
hingga hutan belantara, kecuali hutan hujan.
Di
Australia, jenis ular ini dinyatakan sebagai ular paling berbisa dan patut
untuk diwaspadai sebab sekitar 60% orang meninggal karena gigitannya. Ditambah
lagi, ular tedung coklat dewasa dikenal sebagai ular yang gerakannya cepat dan
agresif. Ketika merasa terancam, ular tedung coklat akan mengangkat tubuhnya
dari tanah dan menciptakan bentuk seperti huruf ‘S’.
6. Ular
Taipan
Kebanyakan
ular-ular berbisa di dunia berhabitat di wilayah Australia, salah satunya
adalah ular taipan. Bisanya mampu membunuh sekitar 12.000 marmut! Ketika racun
telah disuntikkan pada tubuh mangsa, maka akan menyebabkan darah mangsa menjadi
menggumpal dan menghambat pembuluh darah baik arteri maupun vena. Sebelum
ditemukannya anti-bisa, ular taipan berhasil membunuh mangsanya setelah 1 jam
gigitan, termasuk juga manusia.
Ular taipan
tergolong pada jenis ular yang memiliki gerakan agresif dan tangkas, bahkan
banyak orang sering menyamakannya dengan jenis Black Mamba. Apabila manusia
terkena gigitan ular taipan, maka harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk
waktu yang lama. Bisa racun dari ular taipan setara dengan 50 kali dosis racun
ular King Cobra.
7. Viper
Viper adalah
salah satu jenis ular paling berbisa di dunia, yang biasanya ditemukan di
India, China, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara. Ular Viper tergolong pada
ular yang aktif, cepat marah, dan mampu bergerak secara cepat apalagi pada
malam hari. Racun dari ular viper dapat menyebabkan rasa nyeri terutama pada
area bekas gigitannya, yang kemudian diikuti dengan pembekakan, penurunan
tekanan darah dan denyut jantung, hingga kematian! Beberapa jenis Viper yang
paling terkenal berbisa adalah Viper Karpet dan Gaboon Viper.
Pada ular
jenis Viper Karpet biasanya ditemukan di daerah Afrika Barat yang memiliki
ukuran kecil, sekitar 50 cm dan warna coklat kekuningan, dengan bintik layaknya
mata di sepanjang tubuhnya. Racun dari viper karpet dapat menyebabkan
pendarahan internal secara spontan dan menurunkan sistem peredaran darah, yang
biasanya dirasakan setelah beberapa hari digigit.
Kemudian
pada ular jenis Gaboon Viper justru memiliki taring berukuran panjang, yakni 5
cm. Panjang ular Gaboon Viper dewasa umumnya sekitar 1,5 meter dan berat 11,3
kg. Bentuk kepalanya adalah segitiga dan biasa ditemukan di daerah Afrika
Timur. Ular Gaboon Viper cenderung aktif berburu pada malam hari dan
menggunakan metode penyerangan pada mangsanya. Gerakan ular ini lambat dan
jarang menggigit manusia, kecuali apabila dirinya diganggu secara sengaja atau
diinjak.
8. Puff
Adder
Ular Puff
Adder memiliki nama latin Bitis Arietans yang kebanyakan hidup di daerah Afrika
dan banyak memakan korban jiwa. Panjang ular Puff Adder rata-rata mencapai 1
meter dengan bentuk moncong tumpul. Ular jenis ini mengandalkan metode
kamuflase, baik untuk perlindungan diri dari manusia dan memburu mangsa.
Banyaknya kasus manusia digigit oleh ular Puff Adder adalah karena mereka tidak
sengaja menginjak ular ini, sehingga reflek akan menggigit manusia.
Meskipun
racun dari ular Puff Adder ini berbisa, tetap masih dapat ditolong jika segera
disuntikkan dengan anti-racun dan diobati.
9.
Rattlesnake (Ular Derik)
Rattlesnake
atau ular derik disebut demikian sebab ujung ekornya memiliki ciri khas berupa
mengeluarkan bunyi getaran. Ketika ular derik ini menyerang, cenderung akan
menyodok hingga lebih dari 2-3 dari panjang tubuhnya. Ular derik ini berasal
dari Amerika Serikat dan habitatnya kebanyakan adalah di gurun atau padang
rumput kering, sementara beberapa jenis dari ular derik lainnya dapat
berhabitat di perairan.
Racun dari
ular derik muda justru lebih berbahaya dibandingkan dengan ular derik dewasa.
Hal tersebut karena ular derik muda tidak mampu mengontrol jumlah racun yang
disuntikkan kepada mangsanya, sehingga jika semakin banyak suntikannya racun
maka mangsanya juga akan tewas semakin cepat.
Racun ular
derik memiliki sifat hemotoksin, sehingga mampu menghancurkan jaringan dan
organ tubuh mangsanya. Apabila manusia digigit oleh Rattlesnake ini, maka akan
mengalami gangguan pembekuan darah, kesulitan bernafas, pendarahan, hingga
kelumpuhan. Apabila tidak ditangani secara baik oleh medis, maka akan berdampak
kematian.
10. Tiger
Snake
Ular berbisa
jenis Tiger Snake atau Ular Harimau ini biasanya hidup di daerah Australia dan
menjadi penyebab tewasnya banyak manusia. Bisa dari ular harimau ini dapat
menyebabkan rasa mati rasa, tubuh berkeringat, kesulitan bernafas, kelumpuhan,
hingga kematian. Sekitar 40-60% kematian manusia, dilaporkan akibat terkena
gigitan Tiger Snake ini. Ular harimau biasanya tidak akan berperilaku agresif
apabila manusia tidak mengganggunya. (Gramedia.com)
Editor:
Sianturi