SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) sekaligus Komite BPH Migas, Erika Retnowati, didampingi Tenaga Ahli Menteri ESDM Mulyono serta jajaran Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, melakukan pengecekan langsung kesiapan dan keandalan layanan energi di Papua, khususnya wilayah Jayapura dan sekitarnya.

Monitoring lapangan dilakukan di sejumlah titik strategis, antara lain SPBU Satu Harga Skouw di kawasan perbatasan Papua Nugini, SPBU Nelayan Hamadi, SPBU Reguler Entrop, serta Integrated Terminal (IT) Jayapura. Kegiatan ini bertujuan memastikan jaminan layanan energi selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Erika Retnowati menyampaikan bahwa keberadaan SPBU Satu Harga sangat membantu masyarakat. Pasalnya, jarak SPBU tersebut sekitar 20 kilometer dari SPBU reguler terdekat.

“SPBU Satu Harga ini sangat bermanfaat karena memudahkan masyarakat memperoleh BBM,” ujarnya dalam rilis yang diterima Salampapua.com, Minggu (28/12/2025).

Saat meninjau SPBU Nelayan Hamadi, rombongan juga berdialog dengan para nelayan. Dengan adanya SPBUN, nelayan dapat membeli BBM dengan harga terjangkau, yakni Pertalite Rp10.000 per liter dan Solar Rp6.800 per liter.

Sementara itu, di SPBU Entrop, stok BBM dinyatakan aman meski omzet penjualan mencapai sekitar 40 kiloliter per hari. Di IT Jayapura, ketersediaan BBM juga dalam kondisi aman dengan built-up stock mencapai 15 hari, yang tergolong tinggi untuk terminal BBM di Indonesia Timur.

“Dapat disimpulkan bahwa ketersediaan energi di Jayapura aman hingga Tahun Baru,” tegas Erika.

Meski demikian, ia berharap ke depan Pertamina Patra Niaga terus memperhatikan peningkatan kapasitas tangki timbun dan penguatan infrastruktur energi di Indonesia Timur, baik untuk BBM maupun Avtur, mengingat tren permintaan yang terus meningkat.

Menurutnya, kapasitas storage yang lebih besar dapat meningkatkan ketahanan energi, menjaga keberlanjutan layanan, serta menekan biaya distribusi, terutama di wilayah kepulauan Maluku dan pegunungan Papua yang sangat dipengaruhi faktor cuaca.

“Alhamdulillah, meski sempat diperkirakan terjadi siklon tropis di Papua, kondisi tersebut tidak mengganggu distribusi BBM,” tambahnya.

Di akhir kunjungan, Erika mengapresiasi kesiapan dan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menjaga layanan energi selama masa perayaan Natal dan Tahun Baru di Papua, yang menjadi salah satu wilayah dengan konsentrasi perayaan Natal terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Alimuddin Baso, menyatakan bahwa Satgas Pertamina berkomitmen menjaga layanan energi di seluruh wilayah Indonesia selama periode Nataru.

Di Papua, kebutuhan BBM dan Avtur mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan wilayah lain. Untuk itu, stok dijaga dalam kondisi aman dengan ketahanan 10 hingga 12 hari.

“Pasokan terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga ketersediaan energi, sekaligus mendukung mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi,” jelas Alimuddin.

Selain memastikan ketersediaan, Pertamina Patra Niaga juga memprioritaskan ketepatan kualitas dan volume BBM yang disalurkan kepada masyarakat. Dalam kegiatan Nataru ini, Pertamina menggandeng Lemigas sebagai balai besar pengujian Kementerian ESDM untuk melakukan uji kualitas dan kuantitas BBM secara langsung di SPBU.

“Hasil pengujian menunjukkan BBM memenuhi standar kualitas dan takaran. Peralatan tera di SPBU juga disertifikasi secara berkala,” tutup Alimuddin.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi