SALAM PAPUA (TIMIKA) - Upaya pencarian Kapal LCT Cita XX yang hilang kontak 15 Juli 2024 lalu dalam perjalanan dari Timika ke Yahukimo, resmi ditutup pada Jumat (26/7/2024).

Berakhirnya pencarian kapal pengangkut material Base Transceiver Station (BTS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI ini diumumkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna saat menggelar konferensi pers di aula pertemuan markas Lanud Yohanes Kapiyau.

"Di hari ke-7 pelaksanaan operasi SAR terhadap kapal LCT Cita XX, setelah melakukan evaluasi bersama pemilik kapal, perwakilan Kemenkominfo, Lanal dan Lanud, maka kami usulkan untuk ditutup," kata I Wayan.

I Wayan mengungkapkan, meskipun pencarian terhadap kapal dengan 12 person over board (POB) tersebut akan terus dilakukan. Dalam hal ini, ketika beberapa hari ke depan ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan kapal tersebut, maka operasi SAR akan dibuka kembali.

Dia menjelaskan, pada pencarian hari ke-7 ini tim SAR gabungan melakukan penyisiran dari udara menggunakan Helikopter Super Puma H 3211 milik TNI AU, dan melakukan pencarian lewat laut menggunakan kapal Patkamla milik TNI AL menyisir perairan laut luar, sedangkan RIB Basarnas serta perahu karet untuk memeriksa muara dan sungai-sungai yang dicurigai terdapat kapal LCT Cita XX.

"Hari ini sejak pagi hingga sore upaya pencarian tetap dilakukan menyelusuri jalur sungai dan titik lain yang kemungkinan dilalui kapal itu," ujarnya.

Disampaikan juga, sejak dikabarkan hilang kontak, keluarga para korban terus menerus menghubungi pihaknya untuk menanyakan perkembangan hasil pencarian.

"Pihak keluarga dari 12 crew kapal itu setiap hari telepon terus menanyakan kabar, dan yang kami sampaikan adalah apa yang kami lakukan," katanya.

Sementara pemilik kapal LCT Cita XX, Muflihuddin mengungkapkan bahwa terakhir mengontak kapten Junaidi di kapal tersebut sekira jam 10.00 WIT pada 15 Juli 2024. Dua hari sebelum keberangkatan, semua crew melakukan final check navigasi, mesin, dan lashing cargo. Semua yang ditetapkan dalam melaksanakan tugas di atas kapal oleh 12 crew ini sesuai SOP keilmuan yang dimiliki oleh para Perwira di kapal.

"Video yang beredar menunjukan capten Junaidi saat keluar dari kapal itu benar, dan masih tersimpan di WA grup kami, dan itu video saat mereka mau berangkat," katanya.

Muatan di atas kapal itu kurang lebih seberat 70 ton material untuk pembangunan 6 BTS. Kapasitas tersebut tidak tergolong sarat muatan, karena kapal itu bisa memuat di atas 100 ton. Dokumen kapal tersebut pun telah lengkap sebelum diterbitkannya surat izin berlayar.

"Dokumen kapal itu lengkap secara Syahbandar dan agen kapal. Saya selalu berkomunikasi dengan keluarga 12 crew itu dan penjelasan saya benar-benar akurat sesuai yang disampaikan dari SAR tanpa adanya sesuatu yang merupakan keputusan saya sendiri," katanya.

Berikut identitas 12 POB di dalam Kapal LCT Cita XX yaitu Junaidi (Nahkoda), Dedi Irawan (Mualim), M Arif Efenfi (KKM), Haikal (Oil man), Rusli (Juru Mudi), Agiera (Koki), Nimrot G Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, Suherman, dan Alhakim.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy