SALAM PAPUA (TIMIKA) - Koordinator Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika, Hironimus Kia Ruma menjelaskan, KPU Kabupaten Mimika hari ini melakukan monitoring pelaksanaan Coklit di enam distrik di wilayah kota, mulai dari Distrik Mimika Timur Jauh, hingga Kuala Kencana, dan kini hasil pencoklikan di enam distrik tersebut baru berada di angka 30 persen.

“Sebelum kami monitoring, kita bagi enam tim, tidak hanya kami komisioner saja yang turun ke lapangan, tetapi juga dengan staf,“ ujar Hiro saat berada di kantor Kelurahan Perintis, Rabu (3/7/2014).

Lanjutnya, monitoring dilakukan selama dua hari, dengan berharapan setelah dilakukan monitoring, KPU bisa mengetahui kendala apa saja yang terjadi di lapangan.

“Setelah kami turun, sejak pagi, kami baru mengetahui bahwa masih banyak masyarakat yang menolak untuk dicoklik, hal itu sangat disayangkan,” ucapnya.

Padahal, keuntungan dari Coklit ini, agar hak pilih mereka tidak hilang, bahkan durasi yang dibutuhkan pantarlih untuk pencoklitan hanya kurang lebih 10 menit. Selain itu, kendala lainya ialah sistem jaringan yang sangat lalo.Pasalnya seluruh Indonesia mengunakan jaringan yang sama, sehingga ada data warga yang sudah dicoklik tetapi belum masuk di dalam sistem.

Sama hal yang disampaikan oleh Koordiv Teknis KPU Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy, bahwa yang dialami pantarlih di wilayah Distrik Kuala Kencana pun sama, warga masih ada yang menolak pencoklikan. Namun pihaknya terus mencoba melakukan pendekatan secara persuasif.

“Saya sudah sampaikan, jika ada kendala, maka Pantarlih coba komunikasi dengan PPS, sehingga persoalan tersebut dapat kita cari solusi bersama-sama. Intinya kami berharap masyarakat bisa memberikan ruang bagi Pantarlih,” jelasnya.

Sejauh ini, sejak pencoklitan, presentasi baru 30 persen warga di Kuala Kencana yang telah dicoklit, begitu juga di Distrik Iwaka yang sudah 40 persen. Namun secara keseluruhan untuk enam distrik  terhitung sudah 30 persen, karena 12 distrik di wilayah pedalaman dan pesisir,  belum melakukan pencoklitan. Selain itu, masih banyak data yang sudah tercoklik namun belum masuk di dalam sistem.

“Sehingga secara keseluruhan khusus distrik dalam kota pencoklitan baru berjalan 30 persen,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi