SALAM PAPUA (TIMIKA) - Adanya permintaan masyarakat terkait pengoperasian RS Waa Banti sebaiknya dilakukan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), direspon Kadis Kesehatan Mimika. Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra menjelaskan, pelayanan di RS Waa Banti merupakan pelayanan publik bagi masyarakat, dimana RS tersebut dibangun oleh Pemerintah Daerah.

Beberapa minggu lalu, masyarakat Waa Banti meminta adanya perhatian lebih dari PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui YPMAK dalam fasilitas kesehatan di wilayah tersebut, namun permasalahan ini Dinkes Mimika telah melakukan koordinasi bersama YPMAK.

“Kami memang langsung merespon usulan masyarakat yang meminta supaya PTFI dan YPMAK itu bisa ikut terlibat, dan selama ini memang YPMAK selalu terlibat dalam pelayanan kesehatan di Waa Banti,” ujarnya saat ditemui usai mengikuti kegiatan di Swiss-Belinn Timika, Rabu (17/7/2024).

Reynold menjelaskan, dalam pembangunan RS Waa Banti jelas melibatkan PTFI dan YPMAK sebagai perusahaan yang beroperasi diwilayah Waa Banti. Lanjutnya, mengatakan, terkait pengelolaan RS Waa Banti, dimana pelayan pemerintah itu peyanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, jelas dibutuhkan kolaborasi organisasi ataupun pihak lainnya. Pada dasarnya pelayanan harus dilakukan secara multisektor.

“Jadi pelayanan pemerintah ini, merupakan public private partnership yang hari ini sudah dilaksanakan di Mimika. Salah satu contohnya yang kami lakukan bersama yaitu, penanggulangan malaria, pelayanan daerah terpencil program kampung sehat, YPMAK penanggulangan malaria melalui malari center, jadi ini bukan sesuatu yang baru artinya bahwa keterlibatan sektor lain untuk layanan kesehatan di Mimika jelas terjalin,” ungkapnya.

Dengan adanya kolaborasi tersebut, dirinya berharap masyarakat dapat memahami tugas dan fungsi masing-masing sektor, sehingga kerjasama yang dilakukan berjalan dengan baik.

“Jadi kita tetap melaksanakan pelayanan dengan baik, namun tetap kami akan mendengar aspirasi dan masukkan dari masyarakat, sehingga masukkan menjadi evaluasi bagi kami,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi