SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pendiri Rumah Transit
Pendidikan Yau Ma’o, Leonardus Tumuka mengatakan, meskipun rumah transit yang
ia dirikan di Jalan Gorong-Gorong saat ini belum beroperasi secara full, namun
pihaknya telah memberikan pembelajaran non formal kepada 40 anak putra-putri
Kamoro di rumah transit tersebut.
“Kami memang telah lakukan peresmian, namun belum
pemberkatan, sehingga pembelajaran belum full kami lakukan. Tetapi meski
begitu, sudah banyak anak yang datang ke rumah singgah,“ ujar Leonardus saat
ditemui Salampapua.com, Rabu (14/8/2024).
Ia menjelaskan, rumah singgah ini dibuka pada pukul 14:00
WIT, tujuannya agar anak-anak dapat mengikuti pembelajaran secara formal di
sekolah. Selepas itu, barulah bisa mengikuti pembelajaran non formal di rumah
singgah.
“Di rumah singgah, kami berikan anak-anak makan siang,
sambil belajar, agar mereka tidak ikut orang tua untuk bekerja mencari karaka,
atau pangkul sagu di hutan. Sebab bila mereka ikut, maka anak-anak ini tidak
bersekolah berminggu-minggu,” jelasnya.
Kondisi inilah, akhirnya ia merasa perlu untuk membangun
rumah singgah, atau rumah transit, yang disesuaikan dengan karakteristik Suku
Kamoro.
“Kalau sudah beroperasi secara full, maka kami akan buka di
pagi hari, tidak lagi jam 14:00 WIT, agar sebelum anak-anak kesekolah mereka
bisa ke rumah singgah dulu untuk sarapan barulah lanjut ke sekolah. Memang
konsepnya begitu, dan pastinya semua pekerja, akan kita berdayakan mama-mama Kamoro,”terangnya.
Ia juga mengajak, orang tua yang ingin memberikan
pembelajaran non formal kepada anaknya secara gratis dapat mengantarkan anaknya
ke rumah singgah.
“Tempat ini juga bisa dibilang anak-anak les. Jadi anak-anak
bisa datang ke rumah singgah ini, tidak usah pikir biaya karena ini gratis,”
tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi