SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Mimika,
Yohanes Felix Helyanan menyayangkan proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Mimika tahun 2024 yang sangat tinggi yakni sebesar Rp 7,5 Triliun
tidak sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan sehingga terjadi defisit
anggaran sebesar Rp 800 Miliar.
“Kami menyayangkan hal ini. Selama ini Dewan
tidak terlalu dilibatkan dalam hal ini, pemerintah biasanya menutup mata dalam berkoordinasi
dengan dewan untuk sama-sama memikirkan jalan keluarnya, namun yang terjadi
usulan dewan selalu dikesampingkan,“ ujar pria yang akrab disapa John Thie ini kepada
salampapua.com, Sabtu (10/8/2024).
Sementara itu, John Thie mengungkapkan bahwa hingga
saat ini DPRD belum menerima materi LKPJ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Perubahan (APBD-P) Kabupaten Mimika tahun 2024.
Dimana dari informasi yang ia dapatkan,
dokumen tersebut masih terkendala anggaran tambahan seperti belum masuknya pembayaran
pajak lain-lain dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
“LKPJ ini memang kita belum terima, jadi dari
pemerintah mereka berharap ada anggaran tambahan yang masuk seperti pajak
lain-lain dari PTFI, tapi sejauh ini belum ada anggaran tambahan seperti yang
diharapkan,” tuturnya.
Dia berharap Pemkab Mimika segera memperoleh
anggaran tambahan tersebut, sehingga APBD-P 2024 dapat dibahas dan ditetapkan
dalam waktu dekat. Di samping itu, anggota DPRD Mimika Periode 2019-2024 juga dapat
membahas APBD Induk Kabupaten Mimika tahun 2025, sehingga saat anggota DPRD
Mimika periode 2024-2029 masuk, langsung melakukan penetapan APBD Kabupaten
Mimika Tahun 2025.
“Tetapi bagaimana mau bahas APBD Induk 2025,
sedangkan APBD Perubahan 2024 saja masih molor. Ya kami berharap saja bisa
secepatnya dirampungkan,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy