SALAM PAPUA (TIMIKA) - Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam upaya penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran
naskah kuno di Kabupaten Mimika, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Mimika
mengadakan sosialisas
Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Asisten I Bidang
Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Septinus Timang mewakili Bupati Mimika
Johannes Rettob, yang dilaksanakan di Hotel 66 Cenderawasih, Kamis (29/8/2024).
Sosialisasi dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
perwakilan distrik dan juga Tokoh Masyarakat Amungme dan Kamoro.
Bupati Mimika dalam sambutannya yang dibacakan Septinus
Timang mengatakan, peningkatan peran serta masyarakat dalam penyimpanan,
perawatan, pelestaran dan pendaftaran naskah kuno ini diadakan dengan tujuan, untuk
meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat tentang naskah kuno terlebih khusus
bagi pemilik/penyimpan naskah kuno itu sendiri.
“Karena belum ditemukannya dan tersedianya naskah kuno dan
buku langka di Kabupaten Mimika, sehingga melalui kegiatan ini saya mengajak
kita semua para pemerhati sejarah bersama masyarakat membangun kesadaran, untuk
peduli saling berbagi informasi mengenai keberadaan naskah kuno yang dimiliki
dan temukan di tengah tengah masyarakat kita, untuk dapat melaporkan sehingga
dapat dilakukan pendataan dan pendaftarannya,” harap Septinus.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kabupaten Mimika, Dantje Nere mengatakan, naskah kuno atau catatan tua
adalah elemen penting dalam menentukan identitas dan jati diri individu,
kelompok, wilayah, dan bangsa.
Informasi yang terkandung dalam naskah kuno tersebut
memberikan gambaran masa lalu mengenai identitas, budaya, peradaban, serta adat
istiadat yang masih berlangsung hingga saat ini, maupun yang sudah tidak lagi
dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk secara bersama-sama melakukan
identifikasi, pendataan, penyimpanan, dan perawatan naskah kuno yang tersebar
di masyarakat.
“Di Kabupaten Mimika ada satu buku tiga dimensi yang belum
lengkap dan harus kita lengkapi bersama pemangku kepentingan. Buku tersebut
diperbaiki terakhir di tahun 2008, sehingga dengan pertemuan ini buku tiga
dimensi bisa dilengkapi lagi terkait sejarah dan budaya di Mimika, sehingga
yang datang bisa menjadi narasumber dan melengkapi buku terkait budaya-budaya
di Mimika,” ujarnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi