SALAM PAPUA (TIMIKA)- Cara mengatasi kaki kesemutan
terus-menerus cukup beragam, mulai dari mengganti posisi kaki, merendam kaki
dengan air hangat, memijat kaki sampai sering melakukan latihan gerak kaki. Namun
perlu diketahui, sebenarnya kesemutan bukanlah kondisi yang membahayakan.
Kesemutan adalah kondisi mati rasa, geli, gatal, merinding, atau nyeri seperti
tertusuk jarum yang terjadi pada area kaki.
Biasanya kesemutan terjadi karena terlalu lama pada posisi
tertentu, misalnya duduk bersila, duduk dengan kaki melipat ke belakang,
berlutut, sampai jongkok.
Posisi-posisi tersebut memberikan banyak tekanan kepada
saraf dan mengurangi aliran darah, sehingga menjadi kesemutan. Terlebih jika
Anda sering melakukan posisi-posisi tersebut, maka kesemutan akan sering
terjadi atau terus-menerus.
Namun tak bisa dimungkiri bahwa kesemutan yang terus-menerus
juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda memiliki gejala penyakit lain dalam tubuh
sebagai berikut.
Penyebab Kesemutan
Berikut beberapa penyebab kesemutan yang merupakan gejala
dari penyakit lain.
Cedera: Kesemutan dapat terjadi terus-menerus karena Anda
memiliki riwayat cedera, misalnya pada batang tubuh, tulang belakang, pinggul,
tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
Diabetes: Beberapa penderita diabetes juga kerap merasakan
kesemutan karena mengalami kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik.
Sciatica: Sciatica adalah iritasi pada saraf sciatica yang
menjalar dari punggung bawah sampai kaki. Ketika saraf ini tertekan, maka
seseorang akan mengalami kesemutan.
Sindrom terowongan tarsal: Terowongan tarsal adalah ruang
sempit di bagian dalam pergelangan kaki. Sindrom terowongan tarsal terjadi
ketika saraf yang berjalan di bagian belakang kaki dan sepanjang bagian dalam
pergelangan kaki sampai ke kaki tertekan, terjepit, atau rusak.
Penyakit arteri perifer: Penyakit arteri perifer (PAD)
adalah kondisi ketika arteri darah di tepi kaki, lengan, dan perut menyempit
sehingga mengurangi jumlah darah yang dipompa dan mengurangi aliran darah.
Penderita PAD akan mengalami kesemutan.
Tumor: Tumor atau pertumbuhan abnormal lainnya seperti
kista, abses, dan non-kanker dapat memberikan tekanan ke otak, sumsum tulang
belakang, sampai kaki sehingga kerap merasa kesemutan.
Konsumsi alkohol berlebih: Konsumsi alkohol berlebih juga
dapat menimbulkan kesemutan. Sebab, alkohol merusak saraf terutama pada kaki.
Fibromialgia: Fibromialgia adalah kondisi kronis yang
menyebabkan kesemutan, nyeri, dan pegal di seluruh tubuh. Gejala lainnya sulit
berpikir jernih atau fokus, ingatan berkurang, sampai kelelahan kronis.
Sklerosis ganda: Penderita sklerosis ganda juga umum
mengalami kesemutan, meski hanya berlangsung dalam waktu singkat. Hal ini
karena ada kerusakan saraf sensorik dalam tubuh.
Stroke: Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang
mempengaruhi kinerja saraf sehingga memunculkan rasa kesemutan di tubuh.
1. Ubah posisi kaki
Penyebab umum kesemutan karena tekanan saraf akibat posisi
kaki yang terlalu lama. Nah, ketika kesemutan terjadi maka ubahlah posisi kaki
Anda.Jika Anda sering kesemutan karena duduk bersila, maka coba hindari duduk
dalam posisi tersebut terlalu sering. Jika harus duduk bersila pun, tidak ada
sesekali ubah posisi duduknya.
2. Istirahat
Biasanya, kesemutan akan mereda dengan sendirinya ketika
Anda mengistirahatkan kaki. Coba regangkan kaki sejenak dan istirahat. Selain
itu, tidur juga dapat meredakan nyeri kesemutan.
3. Gerakkan kaki
Selain mengubah posisi kaki, ketika kesemutan terjadi secara
terus-menerus atau sering, maka cobalah untuk menggerakkan kaki. Misalnya
dengan berjalan-jalan sebentar usai duduk bersila terlalu lama. Tujuannya untuk
melancarkan lagi aliran darah di kaki dan mengurangi tekanan pada saraf.
4. Olahraga
Kaki sering kesemutan juga bisa terjadi karena Anda kurang
olahraga, maka dari itu cobalah untuk mulai olahraga rutin.
Sebab, olahraga dapat meningkatkan aliran darah di tubuh dan
merilekskan saraf sehingga tidak mudah kesemutan. Jenis olahraga yang dapat
dilakukan adalah yoga, pilates, dan tai chi.
5. Rendam di air hangat
Ketika kaki kesemutan, cobalah untuk merendamnya di dalam
air hangat. Soalnya, sensasi panas atau hangat dapat mengendurkan otot yang
kaku, nyeri, atau tegang yang biasa menekan saraf dan menyebabkan kesemutan.
Namun jangan terlalu panas, cukup hangat saja agar tidak
memperburuk peradangan yang menyebabkan nyeri saat kesemutan. Selain air
hangat, sensasi hangat juga bisa diberikan dengan menggunakan salep hangat atau
handuk yang telah direndam di air hangat.
6. Kompres dingin
Selain panas, sensasi dingin juga bisa meredakan kesemutan
karena dapat mengurangi pembengkakan yang dapat memberi tekanan pada saraf.
Caranya, rendam handuk pada air dingin kemudian kompreskan
ke bagian yang kesemutan selama 15 menit.
7. Pijat
Pijatan dapat meredakan kesemutan karena meningkatkan aliran
darah dan mengurangi rasa nyerinya.
8. Mandi air garam
Garam epsom mengandung senyawa magnesium yang dapat
meningkatkan aliran dan sirkulasi darah. Jika Anda sering kesemutan, coba rutin
mandi air garam epsom.
9. Kurangi alkohol
Alkohol mengandung racun yang dapat merusak saraf dan
menimbulkan kesemutan. Coba kurangi konsumsi alkohol ketika sering kesemutan.
10. Pola makan sehat dan seimbang
Beberapa kesemutan terjadi karena gejala kerusakan saraf
akibat kurang gizi dan vitamin B. Maka dari itu coba terapkan pola makan sehat
dan seimbang untuk menghindari kerusakan saraf tersebut.
11. Terapi alternatif
Jika kesemutan sering terjadi, Anda dapat mencoba terapi
alternatif yang terbukti dapat mengurangi gejala kesemutan akibat penyakit
tertentu. Terapi alternatif ini berupa pijat refleksi, akupunktur, hidroterapi,
meditasi kesadaran, dan lainnya. (CNN Indonesia)
Editor: Sianturi