SALAM PAPUA (TIMIKA) - Terdapat 5 aspek ilmu olahraga yang hanya dilakukan di Papua Football Academy (PFA). Hal ini dipaparkan oleh Team Analyst PFA, Muhammad Farhan Atmawinanda saat Media visit PFA yang dilaksanakan di Mimika Sport Complex (MSC), Timika, Papua Tengah, Minggu (20/10/2024).

Muhammad Farhan Atmawinanda menjelaskan, 5 aspek ini terdiri dari, pertama, atribut fisik di mana atribut fisik ini yaitu pengukuran tubuh dan kemampuan fisik pemain. Seperti ukuran tubuh pemain: berat, tinggi, massa otot, dan lemak tubuh. Kemampuan Fisik: tes push up, tes lompat jauh sambil berdiri, tes Illinois, tes duduk dan jangkauan, tes duduk tegak, tes kecepatan 30 m, dan tes bunyi bip.

“Penghitungan masa tubuh ini menggunakan alat yang hanya ada di PFA, dan penghitungan ini dilakukan tiap bulan sehingga menjadi evaluasi, dan alat ini bukan hanya digunakan di PFA. Namun kita perkenalkan di luar PFA,” ujarnya.

Kemudian ada aspek fisiologi dimana, aspek ini setiap kemampuan anak-anak selalu diukur hingga rekam medis dan rekam cedera pun akan dilakukan. Hal ini dilakukan, sehingga menjadi catatan bagi anak-anak saat keluar dari PFA dan menjadi rujukan bagi akademik dan tim lainnya.

“Nah rekam medis dan cidera ini dapat kita berikan kepada tim atau akademik anak-anak selanjutnya, sehingga menjadi acuan bagi tim apakah anak-anak PFA layak diambil,” kata Farhan.

Selanjutnya kata Farhan Aspek Nutrition, dimana asupan kalori pemain sangat diperhatikan, PFA memastikan bahwa anak-anak mengonsumsi sekitar 2500 kkal energi per hari, dengan proporsi makronutrien sekitar 50% karbohidrat, 30% protein, dan 20% folat.

“Kemudian aspek keempat kita lakukan statistik dan analisis sepak bola, dimana kita selalu adakan pembelajaran visual atau pemutaran video pelatihan dan juga hasil perlombaan yang akan menjadi pembelajaran anak-anak, dan sesi ini dilakukan sebelum makan siang,” ucapnya.

Untuk aspek kelima, Farhan menjelaskan yaitu aspek psychology dimana aspek ini PFA langsung menghadirikan Doktor Psychology dari luar negeri, di mana dokter akan menilai apakah anak-anak mampu secara mental untuk mengikuti pembelajaran dan pelatihan di PFA.

“Karena di PFA itu yang diutamakan taknik, teknik, fisik dan mental, sehingga mental ini sangat diperlukan bagi anak-anak. Karena ini modelnya sekolah asrama maka mental ini perlu dijaga,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi