SALAM PAPUA (TIMIKA) - Mantan Pj Bupati Mimika
Valentinus Sudarjanto Sumito mengatakan, selama 4 bulan 6 hari dirinya menjabat
sebagai Pj Bupati, ada beberapa program unggulan yang telah ia lakukan. Yaitu penataan
birokrasi lingkup Pemkab Mimika, rehabilitasi dan pengadaan sarana prasarana
Sentra Pendidikan, Program Numerasi Gasing bagi siswa/i di Sentra Pendidikan.
Kemudian adanya, MoU antara Pemkab Mimika, PT Freeport
Indonesia, dan Teknologi Indonesia tentang program numerasi bagi anak usia
didik, mengadakan bimbingan belajar matematika dan Bahasa Inggris bagi siswa-siswi
Orang Asli Papua (OAP) di SMK Negeri 3 Mimika, melaksanakan program akselerasi
bagi siswa-siswi kelas III SMA untuk Suku Amungme dan Kamoro.
“Memang fokus saya lebih ke pendidikan yang harus di
tingkatkan,” ujarnya saat dihubungi Salampapua.com, Rabu (15/1/2025).
Lanjut Valentinus, program lainnya yakni, melaksanakan
kegiatan padat karya di 18 distrik, pelaksanaan air bersih dengan sistem
gravitasi di daerah pesisir (Potowaiburu), pelaksanaan air bersih dengan sistem
Reversis Osmosis (RO), mengubah air payau menjadi air siap diminum, dan juga uji
coba pelaksanaan daur ulang sampah organik menjadi pupuk dan sampah non-organik
menjadi paving blok.
“Sedangkan untuk Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), capaian
Mimika pada tahun 2024 sebesar 95,42%. Jika dibandingkan dengan capaian SPM kabupaten
lain di Provinsi Papua Tengah, maka Kabupaten Mimika memperoleh capaian
tertinggi,” ujarnya.
Ia menuturkan, persentase Realisasi Capaian SPM Kabupaten
Mimika Tahun 2024 yakni, Pendidikan (98,51 %), Kesehatan (93,78 %), Pekerjaan
Umum (87,99 %), Perumahan Rakyat (100 %), Trantibum Linmas (92,69%) dan Sosial
(100 %). Valentinus menambahkan, sedangkan untuk Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran
(Silpa) pada tahun 2024 sebesar Rp 459.452.822.768,98.
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun 2024,
Serapan APBD Kabupaten Mimika Tahun 2024 diangka 84,87 % atau sebesar Rp 6.214.945.515.033,49
dari total Pagu sebesar Rp 7.322.547.227.896,00, selisih yang tidak terserap
15,13 % atau sebesar Rp 1.107.601.712.862,51.
“Kalau Silpa di bidang pendidikan, maka yang rugi adalah
anak-anak kita. Silpa terjadi karena perencanaan tidak baik, sehingga tidak
terserap dengan baik, maka pada tahun 2025 saya minta pada bidang pendidikan
sebesar Rp 1.102.357.937.627 saya minta diberikan dalam bentuk perencanaan
dengan detail,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi