SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)
menerima kunjungan 18 mahasiswa Presbyterian University and Theological
Seminary-Presbyterian Church of Korea (PUTS PCK), di Lt 3 Graha Oikoumene,
Jakarta, Senin (20/1/2025).
Seperti dilansir dari laman resmi PGI, menurut pimpinan rombongan Pdt.
Suleeman Kyu Dae Lee, kunjungan tersebut dalam rangka memahami dan mengenal
PGI, serta pelayanan para misionaris Korea yang ada di Indonesia.
Sementara itu Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty dalam
sambutannya mengatakan bahwa PGI dan Gereja Korea telah menjadi mitra dalam
banyak kegiatan selama ini, termasuk memberikan garansi institusi bagi
pengurusan visa para misionaris Korea.
“Secara institusi PGI bekerjasama dengan gereja Korea dalam rangka garansi
bagi pengurusan visa para misionaris dari Korea. Ada sekitar 200 misionaris
Korea yang bekerja di gereja-gereja anggota PGI di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Ketum PGI menjelaskan terkait Polycrisis yang dikelola oleh PGI untuk lima
tahun ke depan, yaitu Krisis Kebangsaan, Ekologis, Keesaan Gereja, Krisis
Keluarga dan Krisis Pendidikan, serta tantangan Transformasi Digital.
Beberapa mahasiswa PUTS PCK melontarkan sejumlah pertanyaan, di antaranya
terkait bagaimana membangun gerakan oikoumene di tengah keberagaman sinode
gereja-gereja anggota, serta hubungan lintas agama.
Pdt. Jacky Manuputty mengungkapkan, gerakan oikoumene telah dibangun sejak
lama di Indonesia dan dalam prosesnya bukan sesuatu hal yang mudah.
“Cukup lama dan tidak mudah karena pergumulan panjang apakah harus nampak
dalam satu struktur besar, dengan kesamaan soal ajaran, liturgi, dan lain
sebagainya. Pada akhirnya gereja-gereja menyadari gerakan oikoumene yang
dibangun adalah oikoumene in action, saling bekerjasama namun tetap menerima
perbedaan yang ada,” ungkapnya.
Dalam percakapan yang juga dihadiri Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin
Darmawan, serta beberapa Kabiro dan staff PGI, Pdt. Jacky menyampaikan juga
persoalan berkembangnya berbagai sekte Kristen di Indonesia yang datang dari
luar, di antaranya gerakan Shincheonji dari Korea Selatan yang sedang
berkembang di Indonesia dan menuai polemic di kalangan umat Kristen.
Menyikapi soal itu, Pdt. Lee dan pihak PUTS PCK menyarankan untuk membentuk
komite bersama dengan PGI sehingga mereka bisa membagi pemahaman mengenai
sekte-sekte Kristen asal Korea ini, baik latar belakang maupun perkembangannya.
“Baiknya teman-teman dari Korea yang menjelaskan isu-isu ini secara
langsung kepada gereja-gereja di Indonesia,” kata Pdt. Lee.
Disepakati bahwa teman-teman dari Korea akan mengajak beberapa teolog serta
sosiolog agama dari Korea yang mendalami perkembangan sekte-sekte Kristen
disana untuk berbicara dengan gereja-gereja di Indonesia, dan difasilitasi oleh
PGI.
Dalam pertemuan itu, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, juga
menjelaskan bagaimana kerjasama gereja-gereja anggota PGI dalam penanggulangan
isu-isu yang menjadi tantangan bersama gereja-gereja di Indonesia, di antaranya
isu ekologi, bencana, dan keterpurukan ekonomi.
Editor: Jimmy