SALAM PAPUA (TIMIKA)- Toxic relationship merupakan
sebuah hubungan di mana salah satu individu merasa selalu dikekang,
direndahkan, hingga diperlakukan tidak adil. Kamu juga akan merasa lelah atau
tidak Bahagia, setelah menghabiskan waktu bersama pasangan, jika berada di
dalam toxic relationship.
Lantas, apa saja ciri-ciri toxic relationship yang harus
diwaspadai dan cara mengatasinya?
Ciri-Ciri Toxic Relationship
Tanda-tanda toxic relationship sering kali tidak terlihat,
tergantung pada sifat hubungan sebuah pasangan. Namun, ada beberapa ciri yang
harus diwaspadai, seperti:
1. Kurang mendapat dukungan dari pasangan
Hubungan yang sehat akan merasa bahagia jika melihat
pasangannya berhasil di semua bidang kehidupan. Namun, ketika hubungan berubah
menjadi “racun”, setiap pencapaian jadi semacam kompetisi.
Singkat kata, waktu yang kamu habiskan bersama pasangan
tidak lagi terasa positif. Kamu tidak merasa didukung atau didorong, serta kamu
tidak dapat mempercayai pasangan.
2. Komunikasi yang tidak sehat
Hubunganmu sudah beracun jika hanya ada sarkasme, kritik,
dan penghinaan dalam komunikasi. Kamu mungkin juga sering mendapati pasangan
membuat komentar sinis tentangmu di depan teman atau keluarganya. Jika itu
terjadi, maka sebaiknya kamu mulai waspada.
3. Muncul kecemburuan
Cemburu sebenarnya adalah hal alami dalam setiap hubungan
percintaan. Namun, ketika kecemburuan mengarah pada kecurigaan dan rasa tidak
percaya yang terus menerus, maka hal tersebut dapat mengikis hubungan
percintaan.
Agar lebih waspada, ketahuilah apa saja tanda cemburu yang
tidak sehat. Simak informasinya dalam artikel berikut: Waspada, Ini Ciri-Ciri
Rasa Cemburu yang Tidak Sehat.
Dampak Toxic Relationship
1. Mengisolasi seseorang dari hubungan lain yang lebih
sehat.
2. Membuat seseorang merasa tidak punya harga diri.
3. Memicu stres dan gangguan kecemasan.
4. Membuat seseorang menjadi abai terhadap kebutuhan diri
sendiri.
4. Pasangan mengontrol perilaku
Pasangan yang toxic akan selalu bertanya di mana kamu
berada. Mereka juga akan kesal atau jengkel ketika kamu tidak segera menjawab
pesan atau telepon darinya.
Perilaku ini biasanya berasal dari kecemburuan, atau
berkurangnya kepercayaan. Namun, disisi lain, ada upaya pengendalian yang
disalahgunakan. Hal tersebut berkontribusi pada toxic relationship.
5. Menjadi tidak jujur
Jika kamu sering membuat kebohongan tentang keberadaanmu
atau dengan siapa kamu bertemu, terutama untuk menghindari pasangan dan
reaksinya, maka bisa jadi kamu berada dalam toxic relationship.
6. Stres terus menerus
Jika kamu selalu gelisah, bahkan sedang tidak menghadapi
sumber stres dari luar, maka itu bisa menjadi indikator ada sesuatu yang salah
dalam hubungan percintaanmu. Stres yang berkelanjutan ini dapat berdampak buruk
pada kesehatan fisik dan mental. Kamu akan sering merasa kesulitan, kelelahan
mental dan fisik, atau tidak sehat secara umum.
Ada beberapa tanda yang muncul ketika tubuh sedang stress.
Simak apa saja tanda tersebut dalam artikel: 4 Tanda yang Muncul di Tubuh Saat
Mengalami Stres.
Jika kamu mengalami stres atau gangguan kecemasan akibat toxic relationship, segeralah mencari bantuan medis dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Psikiater mungkin akan meresepkan obat di bawah untuk mengatasi gejalanya.
Ini 7 Rekomendasi Obat Penenang yang Aman atas Anjuran
Dokter.
7. Mulai mengabaikan kebutuhan pribadi
Mengikuti apa yang pasanganmu ingin lakukan, bahkan ketika
itu bertentangan dengan keinginan atau kenyamanan, merupakan ciri pasti toxic
relationship.
Jika hal ini yang kamu rasakan, maka mulailah menerima dan mencintai diri sendiri agar hidup makin bermakna.
8. Hilangnya hubungan yang lain
Kamu mungkin sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat
jika kamu mulai mengurangi interaksi dengan teman dan keluarga karena
pasanganmu. Hal ini juga bisa terlihat ketika kamu merasa bahwa, menjalani
hubungan dengan pasanganmu memakan banyak waktu luang yang seharusnya kamu
miliki.
9. Kurang merawat diri
Dalam hubungan yang beracun, korban dari hubungan ini
cenderung melepaskan kebiasaan perawatan diri yang biasa mereka lakukan.
Alhasil, mereka mungkin tidak lagi melakukan hobi atau menjaga kesehatan dengan
baik. Sebaliknya, mereka malah akan mengorbankan waktu luang secara sia-sia.
Hal ini mungkin terjadi karena kamu tidak memiliki energi
untuk melakukan aktivitas lain, karena pasanganmu tidak setuju ketika kamu
melakukan kegiatan sendiri.
Apa Kata Studi tentang Toxic Relationship?
Studi berjudul Dampak Toxic Relationship Terhadap Kesehatan
Mental (2024) menyebutkan bahwa, hubungan yang tidak sehat atau toxic bisa
terjadi dalam berbagai jenis hubungan. Contohnya seperti hubungan dengan
keluarga, sahabat, maupun pasangan. Toxic relationship ini dapat memberi dampak
buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Penelitian ini menyarankan agar seseorang segera
meninggalkan hubungan toxic, jika sudah merasakan tanda-tanda atau ciri-ciri
negatif, serta mulai mencintai diri sendiri untuk menjaga kesehatan mental.
Dalam menjalin hubungan dengan keluarga, sahabat, atau
pasangan, penting untuk mengenali apakah hubungan tersebut bersifat toxic atau
tidak. Sebab, seringkali hubungan yang sudah menunjukkan tanda-tanda toxic
tidak disadari, dan kita mungkin masih bertahan dalam hubungan tersebut.
Mengidentifikasi hubungan yang sehat dan memberi perhatian
pada kesehatan mental sangat penting untuk kesejahteraan kita.
Cara Mengatasi Toxic Relationship
Menghadapi hubungan yang toxic bisa sangat sulit, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mengatasinya: Kenali ciri-ciri
hubungan toxic. Beberapa ciri umum termasuk manipulasi emosional,
ketergantungan yang tidak sehat, komunikasi yang buruk, dan perasaan selalu
tidak dihargai.
Tetapkan batasan yang jelas. Batasan ini bisa berupa apa
yang dapat diterima dan tidak diterima dalam interaksi kamu dan pasangan. Berbicara
secara terbuka. Komunikasi yang jujur dan terbuka sangat penting untuk
memperbaiki hubungan. Jika kamu merasa ada masalah, bicarakan perasaanmu dengan
pihak yang terlibat.
Mencintai diri sendiri. Salah satu cara terbaik untuk
mengatasi hubungan toxic adalah dengan mencintai diri sendiri. Jangan biarkan
orang lain merusak harga diri atau kesejahteraan emosionalmu. Luangkan waktu
untuk merawat diri, mengejar hobi, dan mengelilingi diri dengan orang-orang
yang mendukung.
Pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan. Jika usaha untuk
memperbaiki hubungan tidak berhasil dan dampak negatifnya terus berlanjut,
mungkin saatnya untuk mempertimbangkan mengakhiri hubungan tersebut. Mengakhiri
hubungan toxic mungkin sangat sulit, tetapi ini bisa menjadi langkah terbaik
untuk kesehatan mental dan emosional.
Mencari dukungan dari orang terdekat. Terkadang, berbicara
dengan teman dekat, keluarga, atau seorang konselor dapat membantu kamu melihat
situasi dengan perspektif yang lebih objektif. Di sisi lain, dukungan sangat
penting untuk memberimu kekuatan dan dorongan dalam membuat keputusan yang
tepat.
Yuk, mulai berhati-hati, Terlalu Posesif dalam Hubungan,
Tanda Awal Toxic Relationship. Itulah ciri toxic relationship yang perlu
disadari dan cara mengatasinya. Jika kamu merasakan tandanya di hubunganmu
bersama pasangan, segeralah mencari support system yang tepat. Penting untuk
menceritakan segala hal yang seharusnya tidak membebanimu.
Ingat, kamu tidak sendirian dan kamu berharga. Selain itu,
kamu juga bisa menceritakan keluh kesahmu kepada psikolog. Cek rekomendasi
psikolog klinis terbaik melalui aplikasi Halodoc.
1. Contoh orang toxic seperti apa?
Orang toxic cenderung manipulatif, egois, dan sering membuat
orang lain merasa tidak dihargai atau buruk tentang diri mereka. Mereka
seringkali menyebarkan energi negatif dan tidak mendukung pertumbuhan orang
lain.
2. Apa yang menyebabkan toxic relationship?
Toxic relationship bisa disebabkan oleh kurangnya komunikasi
yang sehat, ketidakpercayaan, manipulasi, atau salah satu pihak yang merasa
superior. Trauma masa lalu atau ketidakdewasaan emosional juga dapat berperan.
3. Bagaimana menghadapi hubungan toxic?
Untuk menghadapi hubungan toxic, penting untuk mengenali
tanda-tanda toxic tersebut, menetapkan batasan yang jelas, dan berbicara
terbuka. Jika perlu, pertimbangkan untuk menjauh atau mengakhiri hubungan demi
kesehatan mental dan emosional.
Hubungan toxic dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi,
penurunan harga diri, dan perasaan terjebak. Dampaknya bisa berlangsung lama,
mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. (Halodoc)
Editor: Sianturi