SALAM PAPUA (TIMIKA) - Tunas Indonesia Raya (Tidar)
bersama Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) Mimika merayakan Hari Kartini dengan menggelar
talkshow, yang diselenggarakan di salah satu Mall di Timika, pada Senin
(21/4/2025).
Dalam talkshow ini juga melibatkan anak sekolah dan
organisasi-organisasi terkait dengan pemateri dr. Leonard Pardede,SpOG dan aktivis
perempuan Mimika Dina Waramori.
Ketua PC Tidar Mimika, Elinus Mom mengatakan, pada kegiatan
TalkShow Kartini Day ini, Tidar berkolaborasi dengan CPP dengan mengangkat topik
“Akibat dari “Baku Bawa” atau pacaran”. Kegiatan ini dilakukan agar dapat
memberikan edukasi yang baik kepada siswa-siswi di Mimika.
“Dalam rangka mengisi Hari Kartini, sebuah momen penting
untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Raden Ajeng Kartini dalam
memperjuangkan hak-hak Perempuam dan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya Kartini bukan hanya seorang Tokoh Pahlawan,
tetapi juga simbol semangat perjuangan bagi perempuan Indonesia untuk meraih
pendidikan dan kesetaraan. Semangatnya yang tak kenal lelah dalam
memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan masih sangat relevan hingga
hari ini.
“Mari kita jadikan semangat Kartini sebagai inspirasi untuk
terus maju, berkarya, dan berkontribusi pada bangsa dan negara. Semoga kita
semua dapat menjadi pelopor perubahan dan kemajuan bagi masyarakat di Kabupaten
Mimika,” ungkapnya.
Sementara dr. Leonard Pardede SpOG dalam materinya
mengatakan bahwa pentingnya edukasi seks untuk anak remaja dalam mencegah
dampak negatif pada seks bebas.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), 60 persen remaja usia 16-17 tahun telah melakukan hubungan seksual.
“Pengetahuan seks sejak dini bagi anak remaja itu sangat
penting. Anak remaja sebaiknya lebih berhati-hati saat berpacaran. Sebab saat
melakukan hubungan seksual, yang akan dirugikan pastinya anak perempuan,”
ujarnya.
Aktivis Perempuan Mimika, Dina Waramori mengatakan,
pernikahan dini sebaiknya dihindari sebab akan ada banyak dampak buruk yang
ditimbulkan karena kurangnya pengetahuan dalam hubungan.
“Pernikahan dini ini biasanya dikarenakan kurangnya
informasi yang didapatkan seseorang. Sehingga anak remaja saat ini harus lebih
berhati-hati dan fokus dalam mencapai cita-citanya,” ungkapnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy